Kudus (ANTARA) - Warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menciptakan aplikasi transportasi daring bernama "Gasbro" yang siap bersaing dengan layanan ojek daring yang lebih dahulu populer, seperti Gojek dan Grab.

Menurut Pendiri Gasbro Fathun Naim di Kudus, Selasa, aplikasi tersebut dibuat untuk memudahkan para mitra usaha di Kabupaten Kudus yang kesulitan memasarkan produknya di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.

Untuk membantu mereka agar tetap bisa berjualan, maka dibuatkan aplikasi "Gasbro" yang memberikan peluang pelaku usaha tetap berjualan di masa pandemi.

Aplikasi berbasis android tersebut, menyasar bidang kesehatan, sosial dan ekonomi.

Karena baru awal diluncurkan, Fathun mengakui belum memiliki target keuntungan dalam mengembangkan aplikasi tersebut karena semua keuntungan seluruhnya akan masuk ke mitra usaha yang kini berjumlah sekitar 400 orang.

"Sementara jumlah mitra ojek, ojeknya kami batasi 100 orang dulu," ujarnya.

Aplikasi Gasbro sendiri, lanjutnya, lebih mengandalkan potensi lokal yang ada di Kabupaten Kudus.

Sementara kelebihan aplikasi tersebut, yakni menawarkan beragam jasa yang lebih banyak dibandingkan kompetitor, seperti ada jasa perbaikan, rumah tangga dan sebagainya.

"Secara tarif juga lebih murah sekitar Rp2.400 per kilometer," ujarnya.

Pelaksana Tugas Bupati Kudus Hartopo saat menerima perwakilan Gasbro di Pendapa Kabupaten Kudus memberikan apresiasi karena ternyata ada putra daerah yang bisa menciptakan aplikasi ojek daring.

Aplikasi Gasbro, kata dia, juga merupakan satu-satunya aplikasi yang mengangkat potensi daerah di Indonesia.

Oleh karena itu, Pemkab Kudus juga tertarik karena nantinya seluruh elemen UMKM Kudus bisa diajak kerja sama agar semakin dikenal di Jateng maupun di tingkat nasional.

Ia juga bersedia untuk memfasilitasi publikasinya kepada masyarakat karena nantinya UMKM di Kudus juga akan diuntungkan. 

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020