Pontianak (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI kembali meluncurkan strategi baru untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui platform Sahabat Gemarikan.id.

Menurut Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Safri Burhanuddin dalam rilis yang diterima dari Jakarta, Senin mengatakan, setidaknya terdapat 5 (lima) manfaat yang dapat diperoleh dari peluncuran Sahabat Gemarikan.id ini.

Pertama, sebagai solusi baru pagi para korban PHK dan atau masyarakat yang tidak dapat bekerja keluar rumah akibat pandemi, mereka dapat bergabung menjadi outlet atau stock point Sahabat Gemarikan.id, dengan bantuan KUR Bank BNI mereka langsung mendapat permodalan dan penghasilan dari keuntungan berjualan.

Manfaat kedua, masyarakat dapat menikmati produk laut dengan harga yang lebih murah dan tanpa ongkos kirim yang mahal. Hal ini dapat terwujud karena Sahabat Gemarikan.id bekerja sama dengan "fishOn", startup pemberdayaan nelayan pesisir yang juga mitra binaan Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sehingga rantai suplai ikan dari nelayan hingga ke rumah tangga dapat diperpendek.

Baca juga: Arumi Bachsin kampanye gemar makan ikan tambah imunitas tubuh

Selain itu, kehadiran outlet Sahabat Gemarikan.id sebagai stock point membuat jarak antara masyarakat dan keberadaan stock ikan menjadi lebih dekat.

"Manfaat ketiga tentunya bagi nelayan, mereka tidak perlu lagi khawatir hasil produksinya tidak terserap lagi oleh pasar," kata dia.

Safri Burhanuddin melanjutkan bahwa manfaat keempat program ini adalah untuk meningkatkan indeks konsumsi ikan, yang ditargetkan naik menjadi 70 kg/orang/kapita hingga tahun 2024. Indeks ini ditingkatkan untuk mengurangi kasus stunting dan gizi buruk di Indonesia sehingga Indonesia dapat mencapai target Indonesia Emas pada tahun 2045.

Manfaat terakhir adalah mendorong BUMN khususnya bidang perikanan yaitu Perum Perindo dan penyaluran kredit usaha rakyat melalui Bank BNI.

Sahabat Gemarikan.id diluncurkan pada Senin tanggal 31 Agustus 2020.

Baca juga: Menteri Edhy: Mengatasi stunting bantu pulihkan kinerja ekonomi

Sebagai e-commerce baru produk kelautan dan perikanan, Sahabat Gemarikan.id saat ini sudah dapat dinikmati layanannya di Jabodetabek dengan mengakses https://www.sahabatgemarikan.id dan atau melalui melalui aplikasi Sahabat Gemarikan.id yang dapat didownload pada playstore atau google play.

E-commerce ini didukung oleh 40 stock point saat hari ini diluncurkan, dan akan terus berkembang hingga hadir di setiap kelurahan di Jabodetabek.

“Hingga akhir tahun ini kami mentargetkan 500 mitra outlet Sahabat Gemarikan.id hadir di Jabodetabek. Dan segera hadir di kota-kota lain se-Indonesia secepatnya. Pada hari ini kami juga telah menandatangani kesepakatan dengan Agen46 Bank BNI, mereka telah berkomitmen untuk turut serta menjadi mitra kami. Potensinya Agen46 Bank BNI saat ini berjumlah 187.000 agen di seluruh Indonesia," kata Aditya Pradewo, CEO Sahabat Gemarikan.id.

Adit, panggilan akrabnya, mengundang individu-individu yang tinggal di kompleks perumahan maupun apartement di Jakarta dan sekitarnya untuk mendaftar sebagai mitra outlet dan berjualan dari rumah masing-masing.

“Tinggal klik bit.ly/sahabatgemarikan, sediakan modal 5 juta dan maksimal 10 juta, atau bahkan jika tidak ada modal akan kami bantu melalui KUR Bank BNI," ujar dia.

Hal yang menarik dan berbeda dari Sahabat Gemarikan.id dibandingkan dengan e-commerce yang telah ada sebelumnya adalah keberadaan stock point, sehingga biaya kirim ke pelanggan lebih murah dan pengantaran produk lebih cepat.

Kemudian tidak ada biaya franchise, modal yang disetorkan seluruhnya dibelikan produk dan asset dalam bentuk freezer, printer kasir, aplikasi POS, banner, apron, brosur dan lain-lain.

Jaminan ketersediaan barang dari nelayan fishOn dan processing menggunakan standar HACPP dengan rantai dingin dari semenjak hulu hingga hilir membuat produk Sahabat Gemarikan.id selalu terjamin kualitasnya. Harganya pun lebih murah 20 persen hingga 30 persen jika dibandingkan dengan produk yang sama di pasar modern maupun pasar tradisional.

 

Pewarta: Teguh Imam Wibowo
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020