Sebanyak 21 orang sudah disuntik dua kali dan tidak ada gejala yang gawat
Bandung (ANTARA) - Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac dari Universitas Padjadjaran (Unpad) menyatakan sebanyak 248 orang relawan sudah menjalani penyuntikan vaksin dalam rangka uji klinis vaksin asal Tiongkok itu.

Manajer Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac, dr Eddy Fadliyana mengatakan dari sebanyak 248 relawan yang sudah menjalani penyuntikan itu, 21 orang relawan di antaranya sudah menjalani penyuntikan vaksin kedua.

"Sebanyak 21 orang sudah disuntik dua kali dan tidak ada gejala yang gawat," kata Eddy di Bandung, Minggu.

Baca juga: Satgas COVID-19 pastikan pengembangan vaksin dilakukan secara optimal

Baca juga: Eijkman harap uji klinis vaksin Merah Putih di trimester kedua 2021


Dengan proses uji vaksin yang tengah berjalan ini, dia berharap penelitian bisa sesuai dengan harapan karena vaksin baru bisa diproduksi ketika uji klinis telah ditempuh dengan hasil yang baik.

Sejauh ini, menurutnya, tidak ada relawan yang mengalami gejala atau reaksi yang serius setelah menjalani penyuntikan vaksin itu, baik penyuntikan pertama maupun penyuntikan kedua.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama para pejabat daerah lainnya juga menjadi relawan uji klinis vaksin itu.

Baca juga: Erick: Harga vaksin COVID-19 sekitar Rp366.500 - Rp439.800

Baca juga: Menkes: Vaksinasi COVID-19 harus tepat, implikasi tak hanya anggaran


Ridwan Kamil mengaku agak mengalami pegal-pegal di tubuhnya setelah menjalani penyuntikan vaksin.

"Jadi setelah disuntik itu, testimoni pribadi saya ini agak pegal-pegal, ada rasa nyut-nyutan selama lima menit," ujar Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil menjadi seorang relawan di antara 1.620 relawan yang bakal menjalani penyuntikan vaksin. Ribuan relawan itu diperlukan untuk menjadi subjek uji klinis vaksin COVID-19 Sinovac yang rencananya bakal diproduksi massal tahun 2021.

Baca juga: Erick Thohir sebut ada dua usulan skema pemberian vaksin COVID-19

 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020