Denpasar (ANTARA) - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati meminta kalangan pengusaha tak patah semangat dalam menghadapi situasi sulit di tengah pandemi COVID-19.

"Bukan sekali ini saja dunia menghadapi pandemi. Bercermin dari pengalaman di masa lalu, setiap wabah penyakit pasti punya masa dan niscaya akan segera berakhir," kata Wagub yang akrab dipanggil Cok Ace itu saat memberikan semangat kepada pelaku usaha bengkel yang tergabung dalam Perkumpulan Bengkel Mobil Bali (PBMB), di Denpasar, Kamis.

Baca juga: Putri Wapres Siti Ma'rifah kunjungi UMKM di Badung

Menurut Cok Ace, hampir seluruh jenis usaha yang selama ini mendongkrak perekonomian Bali saling terkait satu sama lain dan lokomotifnya adalah sektor pariwisata yang saat ini terpuruk hingga titik nadir.

"Meski usaha-usaha lain tak terdampak langsung, tetapi saya yakin hampir semuanya kena imbas," ujarnya pada Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Perkumpulan Bengkel Mobil Bali (PBMB) itu.

Ia mencontohkan jenis usaha bengkel yang sebagian konsumennya adalah mereka yang mengantungkan hidup dari dunia pariwisata. Kalau sebelum pandemi mereka rajin ganti oli atau service kendaraan, karena terdampak pandemi, bisa jadi kendaraannya sementara dibiarkan.

Kendati menghadapi situasi yang sangat sulit, ia mengajak seluruh komponen tetap optimistis dan yakin bisa melalui pandemi. Optimisme itu didasarkan pada pengalaman manusia menghadapi pandemi di masa lalu. Kala itu, dunia kedokteran belum semaju saat ini, namun buktinya manusia berhasil melewatinya.

Dalam mengisi waktu di tengah pandemi COVID-19 yang saat ini masih menjadi ancaman, Guru Besar ISI Denpasar ini mengajak pelaku usaha, khususnya yang bergerak di bidang perbengkelan lebih inovatif dan cerdas melihat peluang.

Baca juga: Ada dua tambahan, positif COVID-19 meninggal dunia di Bali jadi 58

Pengusaha bengkel harus jeli melihat perubahan khususnya terkait infrastruktur jalan. Ia mencontohkan kehadiran beberapa titik "shortcut" di sepanjang jalur Denpasar-Buleleng yang pasti akan berdampak pada kondisi kendaraan.

"Kalau sebelumnya di sepanjang jalur itu, bengkel mendapat peluang perbaikan kerusakan pada bagian kopling atau kanvas rem, hal itu mungkin akan berubah pasca adanya shortcut," ujarnya.

Jika cerdas melihat peluang, ia yakin pelaku usaha masih bisa bertahan di tengah pandemi. Sekalipun yang dihasilkan tak sebanyak saat situasi normal sebelum pandemi COVID-19.

Panglingsir (tokoh) Puri Ubud ini juga menginformasikan beberapa upaya pemerintah untuk membantu masyarakat yang terdampak COVID-19. Upaya tersebut, antara lain berupa pemberian bantuan stimulus bagi sektor pendidikan, koperasi, UMKM dan sektor informal.

Sementara itu, Ketua PBMB I Komang Gede Tilik Juli Hartawan mengatakan organisasi yang dipimpinnya beranggotakan pengusaha bengkel kategori UMKM. Beranggotakan 280 pengusaha bengkel, PBMB fokus pada sejumlah kegiatan di bidang sosial dan kemanusiaan.

Selama ini PBMB rutin melaksanakan bakti sosial pemberian "service" gratis bagi umat saat ritual di Pura Agung Besakih. "Kami memang himpunan bengkel-bengkel kecil, tapi ingin melakukan hal-hal besar," katanya.

Melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan, saat ini keberadaan PBMB mulai dikenal oleh masyarakat luas. Terkait dengan Rapimda, ia menyebut kegiatan ini bertujuan menyusun program yang akan dilaksanakan dalam beberapa tahun ke depan.

Baca juga: Ditunda, kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali mulai 11 September

Baca juga: Bali kenakan denda Rp100.000 bagi warga tak pakai masker


Rapimda PBMB dihadiri oleh Kadis Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Ngurah Arda dan Kadis Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali I Wayan Mardiana.

Pembukaan Rapimda ditandai pemukulan gong oleh Wagub Cok Ace yang juga sebagai Dewan Kehormatan PBMB.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020