Berbagai langkah ini diharapkan dapat memberikan penguatan bagi UMKM untuk bertahan dan bangkit pada masa COVID-19
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mempercepat realisasi belanja Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui penyaluran bantuan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bali, di antaranya untuk sektor yang bergerak di usaha perhiasan, pertanian, dan perkebunan.

"Berbagai langkah ini diharapkan dapat memberikan penguatan bagi UMKM untuk bertahan dan bangkit pada masa COVID-19," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Menko Airlangga yang saat ini berada di Bali serangkaian kunjungan kerja bersama sejumlah menteri bidang ekonomi, mengumpulkan pelaku UMKM setempat di Desa Budaya Kertalangu, Denpasar, untuk menerima bantuan pemerintah.

Baca juga: Kadin minta pemerintah buat terobosan bagi UMKM yang belum bankable

Dalam kesempatan itu Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyerahkan bantuan kepada UMKM untuk mempercepat pemulihan aktivitas usaha yang diberikan kepada Celuk Design Center Jewerly di Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Perhiasan Perak Celuk, Gianyar, berupa satu unit mesin CNC.

Sementara itu dukungan penguatan usaha juga diberikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) berupa benih komoditas perkebunan, pupuk organik, dan fasilitas sarana pasca-panen.

Fasilitasi bibit kopi arabika juga diberikan sebanyak 200 ribu pohon untuk Kabupaten Bangli dan Kabupaten Buleleng senilai Rp900 juta. Kemudian, fasilitasi bibit kelapa sebanyak 15 ribu pohon diberikan untuk delapan kabupaten se-Bali senilai Rp407.250.000.

Sementara itu bantuan berupa pupuk organik sebanyak 40 ton untuk bibit tanaman kopi di Kabupaten Bangli dan Kabupaten Buleleng senilai Rp108.000.000. Terakhir, fasilitasi sarana pasca-panen dan alat pengolahan kopi untuk Kelompok tani Bon Desa Belok Sidan di Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, dengan total nilai sebesar Rp361 juta.

Baca juga: Satgas PEN optimistis program hibah modal kerja UMKM cepat terserap

Dalam kesempatan itu pelaku UMKM lokal juga menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp18,13 miliar yang diberikan kepada 136 debitur.

Hingga 31 Juli 2020 perkembangan kinerja penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Bali terealisasi sebesar Rp2,99 triliun dan diberikan kepada 60.390 debitur.

Total outstanding sebesar Rp7,29 triliun diberikan kepada 559.866 debitur dengan kredit bermasalah (NPL) terjaga pada level yang rendah 0,52 persen.

Sementara itu realisasi penyaluran KUR nasional hingga 31 Juli 2020 mencapai sebesar Rp89,2 triliun diberikan kepada 2,67 juta debitur sehingga total outstanding sebesar Rp167,87 triliun dengan NPL tetap terjaga yaitu 1,07 persen.

Dalam kunjungan kerja kali ini juga dilakukan penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR) oleh para lembaga penyalur KUR dengan nilai sebesar Rp4,52 miliar.

Baca juga: Sri Mulyani sebut realisasi program PEN Rp151,25 triliun

Baca juga: Pemerintah siapkan Rp356,5 triliun untuk program PEN 2021

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020