Kalau sudah berhasil merancang melaksanakan konsep pengajaran, lanjutkan dengan evaluasi
Denpasar (ANTARA) - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati meminta generasi muda di Pulau Dewata dapat menangkap peluang dari sejumlah proyek pembangunan di daerah itu, sehingga tak hanya menjadi penonton.

"Seperti halnya proyek Pelabuhan Segitiga Emas yang menghubungkan Sanur-Nusa Penida dan Nusa Lembongan. Bila proyek ini tuntas, akan ada banyak peluang usaha baru seiring makin berkembangnya Pulau Nusa Penida dan Lembongan," kata Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace itu pada pengukuhan Rektor IKIP Saraswati Tabanan, Prof Dr Drs Dewa Nyoman Oka MPd sebagai guru besar, di Tabanan, Jumat.

Cok Ace dalam kesempatan itu juga menginformasikan pelaksanaan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang saat ini telah memasuki tahun kedua.

"Pada tahun pertama, kegiatan difokuskan pada rancangan regulasi dan pada tahun ini telah masuk pada implementasi," ucap wagub yang juga guru besar ISI Denpasar itu.

Meskipun terkendala pandemi COVID-19, lanjut dia, sejumlah program tetap bisa berjalan seperti Proyek Pelabuhan Segitiga Emas yang dimulainya pembangunan telah diresmikan awal Agustus 2020 oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi itu.

Dalam kesempatan itu, menyampaikan selamat kepada Prof Dewa Oka atas capaian tertinggi di karier akademik. Wagub Cok Ace mengapresiasi semangat Dewa Oka karena ia juga sempat merasakan beratnya perjuangan untuk menjadi guru besar.

"Sama seperti Prof. Dewa Oka, saya juga sempat hampir lempar handuk. Tetapi syukur akhirnya berhasil," ucapnya.

Baca juga: Wagub Bali: Tantangan pandemi bisa jadi peluang pengembangan seni

Baca juga: Pemprov Bali tunggu kajian komprehensif soal buka wisata untuk wisman


Ia berharap, semangat Dewa Oka menjadi inspirasi bagi yang lain untuk meraih hal serupa. Karena menurutnya, menjadi guru besar adalah cita-cita hampir semua orang yang berkarier di dunia akademik.

Prosesi pengukuhan guru besar juga diisi dengan penyampaian orasi ilmiah berjudul "Penguatan Kompetensi Pedagogik dan Profesionalisme di Era Revolusi 4.0" oleh Prof Dewa Nyoman Oka.

Dalam kajian ilmiahnya, guru besar yang sekaligus menjabat sebagai Rektor IKIP Saraswati Tabanan ini menyoroti pentingnya kompetensi di kalangan tenaga pendidik. Untuk menjadi tenaga pengajar yang berkualitas, seorang guru sedikitnya harus menguasai empat kompetensi yaitu pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian.

Lebih jauh ia menjelaskan, pedagogik adalah kemampuan mengajar yang berkaitan ilmu dan seni mengajar. Ia menyebut, seorang guru adalah ilmuwan sekaligus seniman.

Untuk menguasai seni mengajar, seorang guru yang baik dituntut mampu merancang sendiri konsep pengajarannya. Seorang guru harus menjadi eksekutor yang baik untuk konsep pengajaran yang dirancangnya. "Kalau sudah berhasil merancang dan melaksanakan konsep pengajaran, lanjutkan dengan evaluasi," pesannya.

Masih dalam orasinya, Dewa Oka juga memberi pemahaman bahwa saat ini seorang guru bukan satu-satunya sumber pengetahuan, sebaliknya peserta didik bukan hanya sebagai konsumen yang hanya menerima pengetahuan dari guru. Pesatnya kemajuan di bidang IT memungkinkan para siswa mencari, menemukan dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang mereka peroleh.

Mencermati perkembangan tersebut, ia mengatakan bahwa ke depan pembelajaran tak lagi berbasis kelas, tetapi sudah mengarah pada e-learning. Oleh karenanya, sangat penting bagi seorang guru untuk menguasai teknologi.

Baca juga: Wagub Bali tegaskan protokol tatanan pariwisata siap sambut wisman

Baca juga: Wagub: pandemi COVID-19 ajarkan Bali benahi pariwisata

 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020