dua orang POB dalam keadaan selamat
Kendari (ANTARA) - Tim SAR dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari berhasil menemukan dua nelayan yang mengalami kecelakaan saat memancing di perairan Wanci Liya, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara dalam keadaan selamat.

"Pada pukul 24.00 wita Tim SAR gabungan berhasil menemukan longboat yang mengalami patah as di Perairan Wanci Kabupaten Wakatobi bersama dua orang POB (person on board) dalam keadaan selamat," Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi dalam siaran pers Basarnas Kendari yang diterima pada Jumat.

Kata Aris, setelah ditemukan, kedua nelayan tersebut selanjutnya dievakuasi dengan menggunakan perahu karet milik Basarnas menuju ke Pelabuhan Wanci.

"Tim SAR gabungan tiba di Pelabuhan Wanci pada pukul 02.48 Wita dan kedua korban diserahkan kepada pihak keluarga," jelas Aris.

Baca juga: SAR temukan nelayan hilang di Teluk Kendari dalam kondisi meninggal

Baca juga: 7 korban kapal tenggelam di Perairan Wakatobi ditemukan selamat


Sebelumnya, Basarnas Kendari pada pada Kamis (20/8) pukul 21.35 Wita menerima laporan mengenai nelayan bernama Sandi (36) dan Sahrul (56) warga Desa Pongo, Kecamatan Wanci kapalnya mengalami kecelakaan di Kabupaten Wakatobi.

"Seorang keluarga korban melaporkan bahwa pada pukul 20.30 Wita telah terjadi kecelakaan pelayaran, yakni satu buah longboat mengalami patah as akibat menabrak karang pada saat sedang memancing di perairan Wanci Liya," kata Aris.

Berdasarkan laporan tersebut, Aris mengatakan, tim penyelamat dari Pos SAR Wakatobi diberangkatkan ke lokasi kecelakaan yang berada sekitar 12 mil laut dari Pos SAR Wakatobi.

Upaya untuk menemukan dua nelayan warga Desa Pongo, Kecamatan Wanci, Kabupaten Wakatobi tersebut melibatkan enam orang diantaranya Pos SAR Wakatobi enam orang dan didukung oleh aparat Kepolisian Perairan Wanci satu orang dan Pos Angkatan Laut Wanci satu orang.

Baca juga: SAR Kendari cari remaja hilang diterkam buaya, saat cari pakan ternak

Baca juga: Sepuluh nelayan hilang di Wakatobi belum ditemukan

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020