tim khusus ini dibekali dengan berbagai kemampuan
Jakarta (ANTARA) - Polres Metro (Polrestro) Jakarta Barat membentuk tim khusus anti kejahatan jalanan demi menghadapi tantangan dan risiko tindak kriminalitas yang semakin kompleks.

"Pelatihan tim khusus ini dibekali dengan berbagai kemampuan, sebagai bekal penambahan pengalaman dari masing-masing anggota Polri untuk kesiapan dalam menghadapi tantangan permasalahan keamanan di Jakarta Barat," ujar Kapolrestro Jakarta Barat, Kombes Pol Audie S Latuheru, di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan, tim tersebut menjalani pelatihan kemampuan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Lido dan Detasemen Gegana Pasar Minggu selama satu bulan.

Ia merinci, sebanyak 58 anggota Tim Khusus Polres Metro Jakarta Barat dilatih memiliki kemampuan khusus dari instruktur tim gegana (jihandak) Polda Metro Jaya.

Audie mengatakan pelatihan tersebut merupakan sebagai dasar standar operasional tindakan anggota di lapangan agar bertindak secara profesional dan tidak menyalahi aturan.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Audie S Latuheru membuka pembentukan tim khusus anti kejahatan jalanan yang dilatih oleh Tim Gegana di Sekolah Polisi Negeri Polda Metro Jaya, Lido, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). (ANTARA/HO-Polres Metro Jakarta Barat)


Khususnya, katanya, dalam menghadapi tantangan keamanan yang terjadi di Jakarta Barat meliputi berbagai macam tindak kejahatan yang bervariasi dari perampokan, tawuran, kejahatan jalanan, maupun yang lainnya.

Tim khusus tersebut akan difungsikan, baik untuk pelayanan masyarakat, memperkuat fungsi operasional penanganan satuan satres narkotika psikotropika dan obat terlarang (narkoba) maupun reserse kriminal.

"Diharapkan dengan adanya pelatihan khusus ini, tim khusus Polres Metro Jakarta Barat memiliki kepercayaan diri dalam bertindak di lapangan sehingga tidak ragu ragu dalam bertindak," ujar Audie.

Sementara itu, Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Barat AKBP Agus Rizal mengatakan, kegiatan pelatihan khusus ini dibagi berbagai sesi di antaranya pengenalan bahan peledak hingga praktek antisipasi ancaman.

"Tim ini juga dibekali berbagai kemampuan lainnya seperti memastikan senjata, menembak reaksi di tempat, menembak reaksi berjalan, menembak mode tank, menembak dengan barikade, (penyerangan jarak dekat), peningkatan keterampilan, pengenalan penyelamatan di air, renang statis hingga pengetahuan cara pertolongan di air," ujar dia.

Baca juga: Tim anti bandit menangkap penjahat Jembatan Ampera

 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020