Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Muhaimin Iskandar mengatakan ingin memberikan suatu paket program bantuan secara terintegrasi dengan kebutuhan masyarakat, sehingga tidak ada yang mubazir.

Hal itu mendasari nya merangkum tiga jenis bantuan sekaligus dalam Gerakan Bangkit Belajar, yakni bantuan wifi gratis, ponsel pintar gratis pinjam pakai, posko belajar, dan relawan pendamping siswa.

"Selalu saja program-program kami di masyarakat itu terputus-putus. Karena itu kami mulai, semua kebijakan harus terintegrasi dengan berbagai kebutuhan nya, sehingga tidak ada yang mubazir," ujar Cak Imin, sapaan Muhaimin di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta, Rabu.


Baca juga: Cak Imin ajak warga mampu Jakarta bantu atasi problem wifi tak merata

Cak Imin mengatakan di era darurat pendidikan saat ini beda, karena pandemi COVID-19 ini, semua pihak dituntut harus berpola pikir darurat melalui seluruh Kementerian terkait.

Dengan gerakan bangkit belajar, kata Cak Imin, ia mencoba menyalurkan bantuan fasilitas jaringan internet tanpa kabel (wifi) untuk belajar.

Tapi, bantuan itu juga perlu diikuti paket bantuan lain seperti literasi, lokasi, unit ponsel dan organ penggerak nya, agar tidak susah dimanfaatkan masyarakat.

"Kami ingin semuanya useful. ini sifatnya darurat, karena anak kita butuh pendidikan, butuh menjangkau. Di Jakarta semuanya ada, tapi (yang lain) tidak bisa dijangkau karena semuanya tidak terpenuhi," kata Cak Imin.

Baca juga: Belajar dari Yogyakarta untuk NTB bangkit

Baca juga: Cak Imin ajak penggerak pendidikan daerah gerakkan bangkit belajar

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020