Untuk itu, kami mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan industri kecil menengah (IKM) memasarkan produk secara daring. Kami hanya meminta untuk memperhatikan kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk, supaya tetap bisa bersaing d
Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di wilayah ini mulai berjualan secara daring dalam memasarkan produk dan sesuai kondisi perkembangan teknologi informatika dan tuntutan pasar.

Bupati Kulon Progo Sutedjo di Kulon Progo, Jumat, mengatakan saat ini teknologi informatika berkembang pesat, begitu juga model pemasaran secara tradisional yakni berjualan melalui gerai-gerai sudah harus beralih secara daring dengan sasaran pasar yang lebih luas.

"Untuk itu, kami mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan industri kecil menengah (IKM) memasarkan produk secara daring. Kami hanya meminta untuk memperhatikan kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk, supaya tetap bisa bersaing di pasaran," kata Sutedjo.

Ia mengatakan Pemkab Kulon Progo sudah memfasilitasi penjualan secara daring melalui laman BelabeliKu.com. Semua pelaku UMKM dan IKM bisa mempromosikan dan menjual produk mereka di sini. Selain itu, pemkab merencanakan membuat UMKM Center yang akan memasarkan seluruh produk dari Kulon Progo yang lolos kurasi.

Bupati Sutedjo mengatakan data dari Dinas Koperasi UKM Kulon Progo pada 2018, bahwa pelaku usaha mikro sejumlah 38.764, yang terdiri dari usaha mikro dagang ada sebanyak 18.229, mikro industri sebanyak 18.175 yang terdiri dari sektor boga makanan sebanyak 14.050, sedangkan usaha mikro di luar dagang dan industri terdiri dari kelompok tani 1.467, perikanan 447 dan jasa 416.

"Pemerintah Kabupaten Kulon Progo berkomitmen agar produk lokal bisa dikenal lebih luas melalui pasar daring," kata Sutedjo.

Ia mengatakan UMKM yang ada di Kabupaten Kulon Progo masih banyak yang usaha mikro. Usaha mikro ini biasanya memiliki modal yang terbatas, bahkan masih ada yang miskin dengan modal yang kecil bahkan sangat kurang.

Usaha yang dilakukan biasanya dilakukan sendiri, baik dari mencari bahan bakunya, memproses, mengemas, dan memasarkannya. Produksinya tidak banyak, dalam memproduksinya baru dibantu oleh keluarga dan tidak diupah, juga belum dilakukan secara profesional.

Demikian juga pelaku usaha mikro ini belum mampu memasarkan produknya melalui pasar online secara mandiri. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa kendala, yakni kemampuan dari pelaku usaha mikro untuk membeli sarananya berupa telepon genggam android ada keterbatasan dana yang dimiliki, apabila mampu membeli telepon genggam android untuk mengoperasionalkan juga belum mampu secara SDM untuk memasarkan produknya melalui pasar daring.

"Pemerintah Kabupaten Kulon Progo membuat terobosan melatih anak-anak muda yang konsen terhadap UKM untuk mengikuti pelatihan pemasaran daring untuk peningkatan kapasitas produk lokal bagi UMKM di Kulon Progo," katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kulon Progo Sri Harmintarti mengatakan UMKM Center ini di dalamnya ada rumah kemasanan, Pusat Informasi UMKM, Market Place sebagai media pemasaran daring untuk UMKM Kulon Progo, dan tempat konsultasi.

"Anggaran untuk pembangunan UMKM Center sebesar Rp350 juta. Sampai saat ini untuk tahun 2020 belum dianggarkan pembuatan UMKM Center," katanya.

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kulon Prog Hamam Cahyadi mendesak Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah merevitalisasi alaman belabeliku.com sehingga bisa menjadi "marcet place" kembangan bersama.

"Kami minta BelabeliKu.com bisa menampung semua produk usaha kecil menengah Kulon Progo, dan mampu bersaing dengan "marketplace" taraf nasional lainnya," kata Hamam.

Ia juga mendorong Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menyusun "road map" program berkelanjutan terhadap program pelatihan pemasaran secara daring dengan berkesinambangunan, agar nantinya bisa tuntas mendorong kemajuan UKM di Kulon Progo.

"Hal ini penting, supaya seluruh produk lokal buatan pelakua UKM dapat dipasarkan secara daring, dan mereka melek pemasaran daring dan mampu bersaing dengan gempuran produk yang sama dari luar daerah," katanya.

Baca juga: DPRD Kulon Progo dorong pemkab revitalisasi UMKM

Baca juga: UMKM Kulon Progo didorong bermitra dengan usaha besar

 

Pewarta: Sutarmi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020