Kegiatan uji cepat itu merupakan upaya surveillance terhadap penyebaran COVID-19 di Tapanuli Selatan
Medan (ANTARA) - PT Agincourt Resources (PTAR) pengelola Tambang Emas Martabe membantu Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumut menggelar uji cepat (rapid test) deteksi virus corona gratis untuk masyarakat di Batangtoru.

"PTAR menyediakan total 2.500 rapid test kit untuk mendukung kegiatan uji cepat yang dilakukan Pemkab Tapsel (Tapanuli Selatan)," ujar Senior Manager Community PTAR, Pramana Triwahjudi dalam keterangan yang diterima, Kamis.

Baca juga: Tambang Emas Martabe sumbang alat kesehatan bagi paramedis di Sumut

Dukungan penuh PTAR/Tambang Emas Martabe terhadap Pemkab Tapsel itu, untuk membantu mengantisipasi penyebaran virus COVID-19 sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.0107/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.

"Saat ini kita semua masih terus menghadapi banyak tantangan akibat pandemi COVID-19. Salah satunya adalah pengendalian dan antisipasi penularan virus corona, " katanya.

Dia menjelaskan, pelaksanaan kegiatan uji cepat melalui Dinas Kesehatan itu berlangsung tanggal 22 - 23 Juli.

Baca juga: Patuh PNBP, Agincourt Resources raih penghargaan Subroto 2019

Kepala Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan dr Sri Khairunnisa, menjelaskan, pelaksanaan uji cepat gratis itu dilaksanakan di tiga lokasi yakni Puskesmas Batangtoru, Pasar Batangtoru, dan Desa Sumuran dengan target masyarakat umum di Batangtoru.

Kegiatan uji cepat itu merupakan upaya surveillance terhadap penyebaran COVID-19 di Tapanuli Selatan.

Baca juga: Agincourt siapkan 5.234 bibit tanaman untuk reklamasi tambang Martabe

"Sebelum kegiatan, Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan telah memberikan sosialisasi kepada Forkompimca (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan) dan seluruh kepala desa di Batangtoru," katanya.

Sosialisasi dan komunikasi juga dilakukan kepada peserta sebelum kegiatan dimulai untuk menjelaskan apa yang perlu ditindaklanjuti setelah hasil uji cepat diketahui.

Jika ditemukan hasil reaktif, namun tidak memiliki gejala maka warga bersangkutan disarankan tinggal di rumah dan melakukan karantina mandiri.

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020