Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) kembali menjalani tes internal pada Rabu guna menguji para lifter setelah vakum dari berbagai turnamen selama hampir lima bulan.

Wakil Ketua Umum PB PABBSI, Djoko Pramono, mengatakan bahwa tes internal semestinya diadakan setiap satu bulan sekali. Namun pandemi COVID-19 memaksa para lifter hanya bisa berlatih ringan sebatas demi menjaga kebugaran.

“Saya sebenarnya was-was dengan hasil tes progres kali ini karena mental mereka sedang tidak baik karena harus menjalani isolasi selama lima bulan di Kwini,” kata Djoko dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu.

Baca juga: KONI bubarkan PB PABBSI pada Agustus

“Namun, kami tetap berupaya menjaga performa dengan menggelar tes progres yang biasanya kami gelar setiap satu bulan sekali,” katanya menambahkan.

Meski vakum lima bulan lamanya, Djoko mengatakan bahwa hasil tes internal kali ini cukup menggembirakan. Beberapa lifter, seperti Eko Yuli Irawan, Rizki Juniansyah, dan Windy Cantika Aisah mampu melampaui rekor Asia maupun dunia.

Namun tak sedikit pula beberapa lifter yang menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.

Baca juga: PB PABBSI komunikasi dengan Kemenpora soal tempat pelatnas

Pelatih kepala angkat besi Indonesia Dirdja Wihardja pun memaklumi hal tersebut. Ia menilai banyak faktor yang mempengaruhi kondisi atlet, seperti aspek psikologis. Perasaan jenuh yang dialami para lifter selama lima bulan dapat dipahami.

“Meski ada lifter yang menunjukan peningkatan prestasi maupun sebaliknya, ini karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti, psikologis misalnya, karena mereka selama ini terkesan jenuh menjalani isolasi selama lima bulan. Tapi sekitar 80 persen para atlet menunjukkan peningkatan prestasi dalam tes kali ini,” tutur Dirdja.

Tes internal, kata Dirdja, masih akan terus dilakukan setiap satu bulan sekali hingga menjelang Olimpiade.

Baca juga: Angkat besi terancam absen Olimpiade akibat korupsi

Ia memperkirakan jadwal turnamen baru maupun babak kualifikasi akan segera diumumkan oleh Federasi Angkat Besi Dunia (IWF) pada September mendatang.

Berdasarkan hasil tes internal, di bagian putri, Siti Nafisatul Hariroh mencatat total angkatan 168kg (Snatch 73kg dan Clean& Jerk 95kg), Windy Cantika Aisah dengan total angkatan 189 kg (Snatch 82kg, Clean & Jerk 107kg), Nelly dengan total angkatan 184kg (Snatch 80kg dan Clean & Jerk 104kg), Juliana Klarisa dengan total angkatan 187kg (Snatch 80kg, Clean & Jerk 107kg), Putri Aulia Andriani dengan total angkatan 169kg (Snatch 79kg, Clean & Jerk 90kg), Tsabita Auliah dengan total angkatan 185kg (Snatch 85kg, Clean & Jerk 100kg), dan Nurul Akmal dengan total angkatan 240kg (Snatch 105kg, Clean & Jerk 135kg).

Sementara di bagian putra, lifter Muhammad Faathir menbukukan total angkatan 280kg (Snatch 120kg, Clean & Jerk 160kg), Eko Yuli Irawan dengan total angkatan 311kg (Snatch 135kg, Clean & Jerk 176kg), Mohammad Yasin total angkatan 293kg (Snatch 130kg, Clean & Jerk 163kg), Rizki Yuniansyah dengan total angkatan 323 kg (Snatch 143kg, Clean & Jerk 180kg), serta Rahmat Erwin Abdullah dengan total angkatan 327kg (Snatch 145kg, Clean & Jerk 182kg).

Baca juga: Eko Yuli dan berkah di balik penundaan Olimpiade

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020