Saya punya keinginan untuk membangun istana kepresidenan berbahan dasar bambu
Jakarta (ANTARA) - Ketua Harian Yayasan Bambu Indonesia, ​​Jatnika Nanggamiharja mengatakan bambu saat ini banyak diaplikasikan bangunan modern bahkan bisa juga dipergunakan untuk membangun istana presiden.

"Seiring konsep green building (bangunan ramah lingkungan), kini banyak material bangunan kembali ke alam," kata Jatnika dalam seminar daring Kenari Djaja tentang Arsitektur Bambu di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan, bambu di kalangan masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi bahkan sejak lama dimanfaatkan untuk membuat rumah, perabotan, alat memasak, bahkan mainan bambu.

"Kehidupan saya sejak kecil tidak lepas dari bambu. Hal yang sama juga dialami anak-anak zaman dulu," kata Jatnika.

Bambu, jelas Jatnika, sekarang ini kembali menjadi tren bahkan dipergunakan untuk desain arsitektur modern.

"Saya punya keinginan untuk membangun istana kepresidenan berbahan dasar bambu," jelas Jatnika.

Hal senada juga dikatakan Arsitek Budi Pradono dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) bahwa bambu banyak memberikan manfaat salah satunya untuk konsep desain arsitektur bambu.

"Bambu memiliki filosofi desain arsitektur yang kuat, lentur, tumbuh cepat, fleksibel, tenang dan selalu siap meski sederhana. Bambu kita sangat diminati di luar negeri seperti Tiongkok yang mengimpor bambu dari kita," jelas Budi Pradono.

Budi Pradono juga mengungkapkan pada karya-karyanya sebagai seorang arsitek menjadi sebuah tantangan untuk bisa menciptakan sesuatu yang baru dan memiliki nilai estetika seperti contoh pada karyanya mengolah bambu menggabungkan dengan kaca, baja dan beton.

Edukasi bambu
Co Founder & Presiden Direktur PT Kenari Djaja, Hendra B Sjarifudin mengatakan perusahaan mendukung karya arsitektur dan desain interior termasuk penggunaan bambu.

"Kami melihat arsitektur bambu memiliki keunikan dan keindahan sehingga banyak yang tertarik dan menggunakannya sebagai desain baik dari kalangan arsitek, kontraktor maupun masyarakat," tuturnya.

Hendra mengatakan tujuan seminar daring ini untuk memperkenalkan bambu kepada masyarakat luas terutama kepada para arsitek, juga kepada generasi calon arsitek muda mahasiswa jurusan arsitektur tingkat akhir.

"Bambu ini budaya kita, budaya Indonesia, kenapa tidak angkat dan diperkenalkan pada masyarakat luas. Dari hasil materi yang dipaparkan oleh para nara sumber sungguh luar biasa manfaat dan kegunaan bambu terutama untuk konsep desain arsitektur modern," tegas Hendra.

Hendra mengungkapkan dirinya menjembatani ini tujuannya memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat luas terutama kepada mahasiswa jurusan arsitektur tingkat akhir mengenai bambu pada konsep desain arsitektur modern.

Baca juga: Menteri LHK ajak masyarakat galakkan penanaman bambu
Baca juga: Sepeda bambu asal Indonesia gondol penghargaan Gold Award

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020