Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyalurkan bantuan masyarakat senilai Rp 400 juta kepada Himpunan Petani dan Peternak Milenial Indonesia (HPPMI) sebagai salah satu produsen pertanian hortikultura jamur di Indonesia.

Penyaluran bantuan itu dilakukan untuk mendorong produk pertanian hortikultura jamur yang menjadi salah satu andalan HPPMI terus berkembang sehingga dapat menjadi kebanggaan Indonesia sebagai salah satu eksportir besar jamur di dunia.

"Para millenial yang berani terjun di berbagai usaha pertanian dan peternakan adalah para pahlawan yang akan menjamin kedaulatan pangan Indonesia di masa mendatang. Mereka membawa semangat dan gairah baru dalam meningkatkan produktifitas pertanian dan peternakan nasional. Sehingga bisa melepaskan cengkeraman Indonesia dari ketergantungan impor," ujar Bamsoet dalam rilis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Kementerian Pertanian mencatat di periode 2018-2019, produksi jamur nasional per tahun rata-rata di kisaran 33 ribu ton. Sedangkan kebutuhan domestik mencapai 48 ribu ton.

Bamsoet menilai masih ada selisih sekitar 15 ribu ton per tahun yang belum mampu terpenuhi dari produksi dalam negeri.

"Ini adalah peluang besar dari para pelaku budi daya jamur. Daripada mengandalkan impor yang hanya menguntungkan importir tanpa membawa efek ekonomi kepada sektor pertanian nasional, lebih baik kebutuhan jamur domestik dipenuhi dari produksi dalam negeri," ujar Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia itu.

Bamsoet mengatakan bantuan yang diberikan berasal dari sumbangan warga yang digalang melalui program MPR RI Peduli Lawan COVID-19 bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Gerakan Kebangsaan Bangun Solidaritas (GERAK BS), Relawan Empat Pilar MPR RI, Generasi Lintas Budaya, dan situs donasi Kitabisa.com.

Bamsoet berharap bantuan itu dapat dimanfaatkan para petani milenial untuk mengembangkan berbagai usaha pertanian dan peternakan, sehingga bisa meningkatkan produktifitas dan kualitas hasil panen pertanian dan peternakan mereka.

Apabila produktifitas dan kualitas panen produsen jamur nasional semakin meningkat, Indonesia diharapkan dapat membidik pasar ekspor global.

​​​​​​​Bamsoet menambahkan, dalam situasi pandemi COVID-19, seharusnya produsen pertanian holtikultura dapat melihat adanya peluang meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan sehat seperti jamur.

Di tahun 2007, Indonesia pernah masuk lima besar negara eksportir jamur terbesar dengan volume ekspor mencapai 18.000 ton ke Jerman, Rusia, Amerika Serikat, dan Jepang. Di tahun mendatang, setelah mampu memenuhi kebutuhan domestik, peluang ekspor terbuka lebar.

Bamsoet berharap dukungan kepada para milenial yang kreatif dan energik, akan semakin membawa dunia pertanian dan peternakan Indonesia lebih melek teknologi informasi.

"Kekuatan teknologi informasi inilah yang akan membawa pertanian dan peternakan Indonesia melesat tinggi. Manfaatkan teknologi informasi seperti media sosial untuk mencari informasi pengembangan sekaligus membuka pasar. Sehingga para petani Indonesia bisa berusaha di desa, rezeki kota, dengan bisnis mendunia," ujar mantan Ketua DPR RI itu.

Selain menyerahkan bantuan, Ketua MPR RI juga melakukan Sosialisasi Empat Pilar kepada para anggota HPPMI dalam kesempatan tersebut.

Turut hadir mendampingi, para anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Ichsan Firdaus dan Robert Kardinal, Sekretaris Utama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono, Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo, Ketua Umum Yayasan Generasi Lintas Budaya Olivia Zalianty serta Ketua Umum Gerak BS Aroem Alzier.

Baca juga: Bamsoet berikan bantuan kepada PB HMI dan PMII

Baca juga: Bamsoet salurkan bantuan buat warga melalui Polres Jakarta Pusat

Baca juga: Bamsoet bersama Mensos serahkan bantuan bagi para veteran

Baca juga: Bamsoet berikan bantuan bagi pemulung terdampak COVID-19

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020