Garut (ANTARA) - Sejumlah warga, pemerintah daerah dan anggota DPRD Garut bergotong-royong membeli tanah lalu membangunkan rumah untuk kakek yang hidup sebatang kara di Kampung Bojong, Desa/Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Alhamdulillah rumah ini hasil gotong royong dan dalam jangka satu bulan rumah sudah bisa ditempati," kata Camat Leuwigoong, Tatang usai penyerahan rumah baru untuk Apih Didi (80) di Kampung Bojong, Garut, Kamis.

Ia menuturkan, rumah yang dibangun secara gotong royong itu berawal dari keprihatinan warga dan para dermawan termasuk dari kader PDI Perjuangan Garut yang melihat Apih Didi tinggal di gubuk saat berkunjung ke kampung tersebut.

Selanjutnya, kata Tatang, kader PDI Perjuangan yang dipimpin oleh ketua partai Yudha Puja Turnawan menemui langsung Apih Didi dan mengajak semua elemen masyarakat termasuk pemerintah daerah untuk membantu membangunkan rumah yang layak.

"Apih Didi ini sebelumnya tidak punya tanah, tidak punya rumah, dan alhamdulillah ada kepedulian dari PDIP dan semua pihak untuk bergotong royong membangun rumah ini," kata Tatang.

Baca juga: PUPR: 2.750 rumah tak layak huni di KSPN bakal jadi penginapan
Baca juga: Lewat bedah rumah, pemerintah terus kurangi rumah tak layak huni


Ia mengungkapkan, di Kecamatan Leuwigoong memang cukup banyak rumah warga yang kondisinya memprihatinkan atau tidak layak huni.

Tercatat di kecamatan, kata dia, ada 650 rumah tidak layak huni, namun rumah itu secara bertahap akan mendapat bantuan perbaikan dari pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat pada tahun 2020.

"Di tahun 2020 akan ada perbaikan bagi rumah tidak layak huni, tapi tidak semua, masih ada sisa 180 rumah lagi, dan mudah-mudahan tahun depan mendapatkan bantuan," kata Tatang.

Baca juga: TNI bantu pembangunan rumah keluarga miskin di Garut
Baca juga: Masih ada 42 ribuan rumah tidak layak huni di Garut


Ketua DPC PDI Perjuangan Garut Yudha Puja Turnawan yang hadir dalam penyerahan bantuan rumah tersebut menambahkan, rumah yang diberikan untuk Apih Didi ini sebagai bentuk kepedulian bersama membantu warga yang tidak punya rumah.

Ia menyampaikan, sebelumnya Apih Didi hidup sebatang kara, tidak punya rumah dan tinggal di sebuah gubuk di kebun milik warga.

"Jadi ini sebetulnya bantuan yang dilakukan secara gotong royong, jadi kami semua peduli kepada Apih Didi, seperti yang kita ketahui sebelumnya tidak punya rumah," kata anggota DPRD Garut itu.

Sementara itu, rumah yang saat ini dimiliki Apih Didi dikerjakan secara gotong royong bersama warga dengan besaran dana yang sudah dikeluarkan sebesar Rp22 juta lebih.

Rumah yang dimiliki Apih Didi itu dibangun secara semi permanen, berlantaikan tembok, beratapkan genting dan memiliki kamar mandi di dalam.

Selain bantuan rumah, sejumlah dermawan lain memberikan perlengkapan rumah tangga seperti karpet, dan tempat pakaian dari bahan plastik serta bantuan pangan.

Baca juga: Kementerian PUPR alokasikan Rp243 miliar untuk bedah rumah di Jabar
 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020