Jember, Jatim (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jember, Jawa Timur, memberikan pelatihan kepada santri dan pengurus pondok pesantren meracik cairan disinfektan sesuai standar operasional prosedur (SOP) agar aman digunakan saat penyemprotan.

"Kami tidak hanya melakukan penyemprotan disinfektan atau disinfeksi, tetapi sekaligus mengedukasi para santri maupun pengurus ponpes untuk bisa meracik cairan disinfektan, agar ke depannya disinfeksi bisa dilakukan secara mandiri," kata Ketua PMI Kabupaten Jember EA Zaenal Marzuki melalui sambungan telepon, Kamis.

Menurutnya, pencegahan dan upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di seluruh lembaga pendidikan khususnya ponpes dilakukan secara bertahap dan dilakukan secara terus menerus.

Agar program ini berjalan secara rutin, PMI Kabupaten Jember melibatkan santri untuk dilatih bagaimana cara penggunaan alat penyemprotan hingga tata cara mencampur cairan desinfektan dengan harapan disinfeksi dapat dilakukan secara rutin.

Baca juga: PMI Jaksel hasilkan 9 set limbah medis per hari selama COVID-19

Baca juga: PMI Provinsi Jatim lakukan disinfeksi secara massal


Selain itu, pihaknya juga telah menyalurkan bantuan alat berupa alat semprot (hand sprayer) dan cairan disinfektan ke sejumlah ponpes, sehingga ke depan penyemprotan dapat dilakukan sendiri tanpa menunggu pihak lain.

Mengingat jumlah ponpes yang ada di Kabupaten Jember banyak, bahkan sesuai data Kementerian Agama mencapai 308 ponpes, tapi ketersediaan paket bantuan yang terbatas, pihaknya menyerahkan peralatan semprot dan cairan disinfektan ke ponpes hasil asesmen.

"Disinfeksi pada normal baru atau new normal menjadi hal kebutuhan mutlak khususnya untuk ponpes untuk mencegah penyebaran dan meminimalisasikan penularan COVID-19, apalagi saat ini aktivitas kembali dibuka dan mulai menerima pendaftaran santri baru," katanya.

Zaenal mengatakan pengasuh dan pengurus ponpes mempunyai peranan penting dalam pencegahan penyebaran virus yang bisa menyebabkan kematian ini, apalagi kyai merupakan sosok panutan semua santri yang merupakan ciri khas ponpes, sehingga menjadi tokoh sentral dalam penegakan pelaksanaan protokol kesehatan.

Sementara, Koordinator Humas PMI Kabupaten Jember Ghufron Eviyan Efendi menambahkan pencegahan lainnya juga dapat dilaksanakan melalui perangkat struktur pengurus sebagai pelaksana teknis, mulai dari penyusunan regulasi disesuaikan dengan protokol kesehatan hingga fungsi pengawasan.

Adapun tujuannya, agar upaya pencegahan dapat dilakukan secara mandiri dan berkelanjutan untuk mempersempit penyebaran COVID-19 khususnya di lingkungan ponpes maupun warga sekitar. "Target kami (PMI) seluruh fasilitas ponpes mendapatkan dekontaminasi, sebelum santri memulai aktivitas," katanya.*

Baca juga: Karyawan PLN Kalbar donor darah jaga stok saat wabah COVID-19

Baca juga: JK minta seluruh PMI bekerja ekstra tangani pandemi COVID-19

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020