PT Pos Indonesia sudah memiliki bekal pengalaman dalam menyalurkan pembayaran pensiun kepada sekitar 600.000 penerima manfaat pensiun Taspen dan ASABRI di tengah pandemi..
Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Bantuan Sosial PT Pos Indonesia Husein Haris menyatakan bahwa pihaknya tidak mengalami kendala pada penyaluran bantuan sosial tunai (BST) bagi masyarakat terdampak pandemi COVID-19 di Indonesia.

Haris menjelaskan bahwa PT Pos Indonesia sudah memiliki bekal pengalaman dalam menyalurkan pembayaran pensiun kepada sekitar 600.000 penerima manfaat pensiun Taspen dan ASABRI di tengah pandemi COVID-19.

"Pengalaman ini tentunya membantu kita dalam menyalurkan bantuan sosial tunai 2020," kata Haris saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.
Baca juga: PT Pos Indonesia kembangkan layanan digital

Haris mengakui bahwa pencairan bansos tunai tahap pertama pada Mei lalu memang mengalami kendala dan keterlambatan karena data penerima yang masih bermasalah.

Selain itu, Pemerintah Daerah juga meminta penundaan distribusi bansos tersebut karena adanya perbedaan data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) antara yang diusulkan oleh Pemda dengan yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial.

Seperti diketahui, ada dua mitra penyalur BST selama tiga tahap, yakni PT Pos Indonesia yang menyalurkan sekitar 8,3 juta KPM, serta sisanya disalurkan oleh Himpunan Bank Negara (Himbara). Total penerima bansos tunai adalah 9 juta KPM di seluruh Indonesia.
Baca juga: Bulog akan salurkan beras bansos untuk 10 juta KPM seluruh Indonesia

Sejauh ini, PT Pos Indonesia sudah menyalurkan BST senilai Rp600.000 per KPM tersebut dalam dua tahap. Pada tahap ketiga, PT Pos Indonesia mendapat penugasan untuk menyalurkan hingga 15 Juli mendatang.

"Penyerahan tahap dua sudah relatif lancar. Kita sudah mendapat perintah Pak Menteri (Sosial) untuk menyelesaikan penyaluran tahap tiga ini sampai 15 Jui 2020. Sejauh ini kita sudah on the track," kata Haris.

Sebelumnya, Pos Indonesia juga sudah memiliki pengalaman dalam menyalurkan seluruh bantuan Pemerintah seperti penyaluran BLT tahun 2005 dan 2008, BLSM tahun 2014, dan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) pada tahun 2014.

Baca juga: Kemensos: Penyaluran bansos lebih cepat dan lebih banyak tepat sasaran
Baca juga: Mensos pastikan bansos sembako tahap enam tuntas 15 Juli

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2020