Gaza (ANTARA News/Reuters) - Hamas yang memerintah di Jalur Gaza mengatakan bahwa alasan keamanan dan tradisi sosial, bukan nilai-nilai Islam, menjadi alasan utama di belakang keputusannya untuk melarang perempuan mengendarai atau membonceng sepeda motor.

Dalam sebuah keputusan yang akan dinilai mengherankan di Roma atau Rio de Janeiro, Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa pihaknya melarang wanita mengendarai kendaraan roda dua atau menjadi pembonceng, untuk mengurangi kecelakaan dan "melindungi nilai-nilai masyarakat".

Juru bicara Ehab Al-Ghsain mengatakan bahwa keputusan itu diambil setelah mereka menemukan para wanita yang naik motor di belakang suami atau kerabat prianya merupakan alasan utama kecelakaan dalam beberapa pekan terakhir.

"Kami telah mengambil serangkaian keputusan untuk mengurangi kecelakaan dan mencegah kematian. Pria yang memboncengkan wanita menjadi penyebab kecelakaan dan tidak sesuai dengan tradisi sosial kami," katanya. "Gambaran ini sangat aneh."

Kelompok Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa Hamas secara meningkat menjatuhkan hukum-hukum Islam yang ketat kepada 1,5 juta warga Palestina di Gaza.

Pasangan di Gaza mengeluh karena dihentikan polisi dan diminta menunjukkan surat yang membuktikan bahwa mereka menikah, dan para pria diminta untuk menutup tubuhnya di pantai.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009