Semarang (ANTARA) -
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mendorong seluruh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) untuk terus melakukan berbagai inovasi sebagai upaya mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan mendukung implementasi Teknologi Industri 4.0.

"Dalam kondisi yang serba sulit sekarang ini dibutuhkan inovasi-inovasi untuk menjawab tantangan yang lebih besar. Selama ini BBTPPI telah berkontribusi dalam mengajak sektor industri di Tanah Air untuk peduli terhadap lingkungan. Hal ini sejalan dengan penerapan konsep industri hijau yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat melakukan kunjungan kerja di kantor BBTPPI Semarang, Jawa Tengah, Senin.

Guna mencapai sasaran tersebut, pihaknya aktif mendorong peran dari seluruh Balai Besar di lingkungan Kemenperin untuk berinovasi guna memacu daya saing sektor manufaktur nasional agar bisa kompetitif di kancah global.

Menperin menyebut inovasi BBTPPI fokus pada pencegahan pencemaran industri dan salah satu penemuan barunya adalah pengembangan sistem pengolahan limbah terintegrasi yang dinamakan Planet 2020.

Teknologi pengolahan air limbah ini berbasis secara biologi, yaitu pengolahan secara anaerobik dan "wetland".

"Inovasi Planet 2020 meliputi inovasi dalam hal rekayasa desain distribusi 'flow', penggunaan bakteri terimmobilisasi yang dapat digunakan untuk semua jenis air limbah, dan rekayasa sirkulasi aliran untuk memaksimalkan degradasi polutan. Efisiensi degradasi polutan menggunakan teknologi ini berkisar antara 95-98 persen," ujarnya didampingi Kepala BBTPPI Semarang Ali Murtopo.

Dalam kesempatan tersebut, Menperin juga mendorong penerapan digitalisasi pada seluruh kegiatan yang dilakukan BBTPPI.

"Kami mendorong kegiatan di BBTPPI ini secara digital, tadi kita mendengar sudah ada uji coba yang dilakukan BBTPPI untuk lakukan sampling-sampling secara digital dan sukses rasionya cukup tinggi," katanya.

Menurut dia, BBTPPI mempunyai tugas untuk memastikan bahwa produk-produk dari sektor perindustrian itu berkualitas dan ramah lingkungan.

"Tentu kedepan kita punya tantangan, apalagi dalam masa-masa sulit seperti ini kita gak pernah tahu seberapa lama pandemi (COVID-19, red) masih akan ada di tengah-tengah kita sehingga dibutuhkan keberanian dan terobosan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," ujarnya.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020