New Delhi/Beijing (ANTARA) - Satu perwira dan dua tentara India tewas akibat bentrok dengan pasukan China di wilayah perbatasan Lembah Galwan, bagian barat Pegunungan Himalaya, menurut keterangan militer India, Selasa.

Tiga warga India itu jadi korban jiwa pertama dalam pertikaian di Lembah Galwan yang telah berlangsung puluhan tahun.

India dan China kerap bentrok di Lembah Galwan sampai berminggu-minggu. Kedua pihak kerap saling tuding menerobos batas wilayah.

Militer India mengatakan insiden itu terjadi Senin (15/6) dan ada korban jiwa pada kedua pihak.

"Saat proses deeskalasi (menurunkan ketegangan, red) di Lembah Galwan, bentrok terjadi antara dua pihak pada kemarin malam, menyebabkan korban tewas pada masing-masing pihak," kata militer India.

"Korban jiwa dari pihak India mencakup seorang petugas dan dua tentara. Pejabat senior dari dua pihak saat ini bertemu di lokasi kejadian untuk menurunkan ketegangan," tambah dia.

India dan China sempat berperang untuk berebut daerah perbatasan pada 1962. Namun, daerah perbatasan di Lembah Galwan masih berstatus sengketa, meskipun dua negara telah berunding selama lebih dari 20 tahun. 

Pasukan penjaga perbatasan kerap saling tembak, bahkan baku hantam, ketika dua pihak bertemu saat patroli. Meskipun dua negara itu telah bersitegang selama lebih dari 30 tahun di Lembah Galwan, belum pernah ada korban jiwa akibat bentrok.

Kementerian Luar Negeri China meminta India tidak mengambil aksi sepihak atau membuat masalah kian keruh.

Seorang juru bicara kementerian di Beijing mengatakan ada pelanggaran serius terhadap kesepakatan yang diakui dua negara. China meyakini tentara India memprovokasi dan menyerang pasukan China, sehingga dua pihak terlibat konflik fisik yang serius.

India dan China punya klaim yang berbeda mengenai kepemilikan wilayah pegunungan sepanjang 3.500 kilometer (2.173 mil) di daerah perbatasan. Namun, keduanya membawa masalah itu dalam perundingan damai sejak perang pada 1962.

Pejabat militer India mengatakan tentara China menerobos perbatasan dan masuk wilayah India yang disebut "Line of Actual Control". Wilayah tersebut merupakan daerah perbatasan di sejumlah lokasi yang ditetapkan secara de facto masuk wilayah India pada awal Mei.

Sejak saat itu, India dan China telah berunding tetapi belum ada hasil yang memuaskan dua pihak.

"Ini sungguh, sangat serius. Ini akan mengganggu upaya dialog yang telah dilakukan," kata mantan komandan tentara India, D.S Hooda.

Saham utama India turun 0,8 persen setelah insiden itu, tetapi naik sekitar 0,2 persen pada 07.58 waktu GMT. Namun, mata uang India, rupee melemah 76,1 poin per dolar AS.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pesiden Xi desak usul diskusikan hubungan bilateral dengan Modi

Baca juga: Pesawat AU India hilang di dekat perbatasan China

Baca juga: China: Keputusan India soal Kashmir langgar kedaulatan wilayah kami


 

Menyaksikan laga para tentara di arena latihan tempur

Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020