Lebak (ANTARA) - Sejumlah petani padi huma di Kabupaten Lebak, Banten, panen raya dan turut menyumbang ketahanan pangan keluarga di tengah pandemi COVID-19 itu.

"Kita panen panen padi huma dan mampu memenuhi kebutuhan konsumsi pangan keluarga," kata Udin (60), seorang petani padi huma di Curugbitung Kabupaten Lebak, Selasa.

Panen padi huma di sini mencapai puluhan hektare dengan mengembangkan pertanian pangan di lahan darat dengan masa panen hingga enam bulan terhitung dari hari setelah tanam.

Kebanyakan panen raya padi huma ditanam sejak Januari 2020 dan kini petani terpenuhi kebutuhan pangan keluarga hingga tahun depan.

Sebab, petani yang mengembangkan padi huma rata-rata tidak menjual gabah maupun beras jika panen raya.

Baca juga: Petani Badui masuki musim berladang padi huma

Baca juga: Petani Baduy panen raya padi huma


Saat ini, kata dia, dirinya menanam padi huma seluas setengah hektare dan menghasilkan 70 ikat padi (geugeus).

"Kami panen padi huma sebanyak itu tentu mencukupi kebutuhan konsumsi pangan keluarga hingga tahun depan," katanya menjelaskan.

Begitu juga Rohman (55), seorang petani Sajira Kabupaten Lebak mengatakan dirinya bersama petani lainnya di sini masih mempertahankan pertanian padi huma dan menjadikan tradisi setiap musim tanam.

Pertanian padi huma ditanam di lahan darat atau kebun ladang dan tidak di areal persawahan dengan menggunakan pupuk organik tanpa pupuk kimia.

Selain itu juga panen padi huma tersebut butir-butir gabah dipotong menggunakan alat ani-ani.

Petani mengembangkan padi huma dengan sistem tumpang sari bersama pertanian palawija dan sayuran.

Padi huma menggunakan benih padi lokal dan bisa memasuki masa panen hingga enam bulan ke depan.

"Kami hingga kini bercocok tanam mempertahankan tradisi kesepuhan dengan menanam padi huma dan setahun satu kali panen," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar mengatakan saat ini produksi padi huma di daerah ini mencapai 50.000 ton gabah kering pungut (GKP)/tahun.

Mereka petani mengembangkan padi huma hampir di 28 kecamatan di Kabupaten Lebak dengan alasan mempertahankan tradisi masyarakat juga tanaman padi huma tidak membutuhkan ketersediaan air banyak dan biaya relatif murah.

Saat ini, kata dia, petani padi huma atau padi gogo yang masih bertahan dikembangkan masyarakat kesepuhan Sunda, diantaranya komunitas Suku Baduy.

"Kami tetap melestarikan pertanian padi huma karena membantu ketersediaan pangan keluarga, terlebih saat ini pandemi COVID-19," katanya.*

Baca juga: Petani Baduy mulai berladang huma

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020