Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp9,5 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp28,64 triliun.

Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan hasil lelang sukuk ini melebihi target indikatif Rp7 triliun.

Jumlah dimenangkan untuk seri PBS002 sebesar Rp4,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,02035 persen dan tingkat imbalan 5,45 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Januari 2022 ini mencapai Rp10,35 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,78 persen dan tertinggi 6,5 persen.

Untuk seri PBS026, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,25 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,51696 persen dan tingkat imbalan 6,625 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024 ini mencapai Rp6 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 6,5 persen dan tertinggi 7,03 persen.

Baca juga: Pemerintah terbitkan sukuk wakaf untuk pengembangan investasi sosial

Untuk seri PBS023, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,44326 persen dan tingkat imbalan 8,125 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2030 ini mencapai Rp4,19 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,40625 persen dan tertinggi 8,25 persen.

Untuk seri PBS022, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,9916 persen dan tingkat imbalan 8,625 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 April 2034 ini mencapai Rp4,38 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,81 persen dan tertinggi 8,5 persen.

Untuk seri PBS005, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,28626 persen dan tingkat imbalan 6,75 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 April 2043 ini mencapai Rp3,6 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 8,18 persen dan tertinggi 8,68 persen.

Pemerintah tidak memenangkan lelang dari SBSN seri SPNS10122020 dengan sedikitnya penawaran yang masuk Rp0,07 triliun.

Baca juga: Pemerintah serap Rp4,02 triliun lelang sukuk tambahan, biayai COVID-19

Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020