Kami sudah mendapatkan laporan bahwa enam orang telah dinyatakan positif COVID-19 akibat transmisi lokal sebanyak empat kasus dan "imported case" dua kasus, di samping itu kasus orang tanpa gejala (OTG) juga bertambah 24 orang, dan pasien dalam peraw
Denpasar (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Denpasar, Provinsi Bali menyebutkan ada penambahan enam orang kasus positif COVID-19 di Kota Denpasar, Senin, sehingga jumlahnya secara akumulatif bertambah menjadi 96 kasus.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai saat dikonfirmasi di Denpasar, Senin malam membenarkan informasi adanya penambahan kasus positif COVID-19 di Kota Denpasar sebanyak enam orang.

Ia mengatakan keenam pasien itu terdiri atas laki-laki umur 66 tahun berdomisili di Desa Tegal Harum yang tertular akibat transmisi lokal, selanjutnya seorang laki-laki usia 30 tahun asal Kelurahan Penatih yang tertular akibat transmisi lokal.

Kemudian seorang perempuan usia 32 tahun asal Kelurahan Sumerta berprofesi dokter yang diduga tertular akibat transmisi lokal, dan seorang laki-laki usia 29 tahun yang domisili di Kelurahan Kesiman yang tertular akibat transmisi lokal.

Sedangkan dua orang lagi tertular akibat "imported case" (kasus impor) yang berstatus pekerja migran, yakni seorang perempuan usia 37 tahun berdomisili di Kelurahan Panjer dan seorang laki-laki usia 30 tahun domisili di Desa Padangsambian Klod.

“Tadi kami sudah mendapatkan laporan bahwa enam orang telah dinyatakan positif COVID-19 akibat transmisi lokal sebanyak empat kasus dan 'imported case' dua kasus, di samping itu kasus orang tanpa gejala (OTG) juga bertambah 24 orang, dan pasien dalam perawatan (PDP) juga bertambah dua orang," ujarnya.

Melihat perkembangan kasus tersebut, Dewa Rai kembali mengingatkan bahwa kasus COVID-19 di Kota Denpasar belakangan ini menunjukan angka tren peningkatan.

Selain kasus positif, keberadan OTG hasil penelusuran Tim Gugus Tugas COVID-19 bersama desa dan kelurahan masih menjadi ancaman penularan baru, untuk itu perlu tetap meningkatkan kewaspadaan.

Dengan bertambahnya kasus positif serta masih adanya orang yang berstatus OTG, orang dalam pemantauan (ODP) dan PDP masyarakat harus lebih waspada dan mengikuti arahan pemerintah serta protokol kesehatan.

"Diperlukan kesadaran dan kedisiplinan yang tinggi semua elemen masyarakat dalam memutus mata rantai COVID-19. Karena kita tidak mengetahui siapa yang membawa virus atau tidak, untuk itulah diperlukan kesadaran, kejujuran dan disipilin yang tinggi semua pihak," katanya.

Secara kumulatif Dewa Rai, menjelaskan kasus positif COVID-19 di Kota Denpasar sebanyak 96 kasus positif. Rincianya adalah 62 sembuh, dua orang meninggal dunia, dan 32 orang masih dalam perawatan.

Hasil penelusuran tim Gugus Tugas di Kota Denpasar secara kumulatif terdapat status OTG 619 kasus, namun 331 dinyatakan sehat setelah isolasi mandiri, sehingga tersisa 288 OTG.

Begitu juga ODP secara akumulatif tercatat 308 kasus, tetapi sudah menjalani isolasi mandiri dan dinyatakan sehat sebanyak 258, sehingga masih tersisa 50 ODP.

Sedangkan PDP secara akumulatif sebanyak 79 kasus, namun 25 orang sudah dinyatakan negatif setelah menjalani tes lanjutan (swab test), sehingga tersisa 54 yang berstatus PDP, demikian I Dewa Gede Rai.

Baca juga: Bertambah tiga, akumulasi positif COVID-19 di Denpasar jadi 87 kasus

Baca juga: Transmisi lokal dominan, positif COVID-19 di Denpasar bertambah dua

Baca juga: Peningkatan kasus transmisi lokal COVID-19 disorot Sekda Bali

Baca juga: Transmisi lokal naik, pemimpin desa di Bali diminta masif sosialisasi

Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020