Serang, Banten (ANTARA) - Menteri Sosial Juliari P Batubara menilai penyaluran bantuan sosial tunai (BST) di Provinsi Banten, khususnya di Kabupaten Serang, sudah berjalan dengan baik, tanpa kendala berarti.

"Sudah bagus sekali penyalurannya, nanti dikebut untuk tahap kedua dan ketiga, dan tolong dirapihkan untuk datanya," ujar Juliari saat meninjau langsung penyaluran bantuan sosial tunai (BST) di Gedung PGRI Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang Banten, Sabtu (30/05/2020).

Dalam peninjauan tersebut, Mensos Juliari juga didampingi Asisten Daerah (Asda) ll Setda Kabupaten Serang, Adjat Gunawan, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Serang, Ahmad Saefudin, dan Kepala Dinsos Provinsi Banten, Nurhana.

Mensos Juliari memastikan, selain di Kabupaten Serang, penyaluran BST sebesar Rp600 ribu per keluarga penerima manfaat (KPM) tanpa ada kendala. Kalau pun ada warga yang kecewa karena tidak mendapatkan bantuan, itu sangat kecil perbedaannya.

"Sejauh ini saya hampir setiap hari meninjau penyaluran BST lancar-lancar semua, kalau pun ada satu atau dua orang tidak tepat sasaran itu saya kira tidak seheboh yang diberitakan," katanya.

"Contoh kita menyalurkan seribu orang, ada yang tidak puas dua sampai tiga orang, jadi sangat kecil. Kalaupun ada itu diperbaiki saja oleh teman-teman di daerah, baik provinsi, pemkab dan pemkot jadi sejauh ini Alhamdulillah bagus," ujarnya.

Baca juga: 4.000 KK di KBB telah menerima Bansos
Baca juga: Mensos: Dukung dan beri perhatian lansia di saat pandemi


Juliari juga menjelaskan, untuk Provinsi Banten BST diberikan kuota sebanyak 400 ribu KPM, salah satunya Kabupaten Serang yang mendapatkan alokasi 110.015 KPM. Dan untuk proses penyalurannya sudah hampir 100 persen.

"Tahap pertama di Banten sudah 92 persen. Saya minta PT. Pos Indonesia untuk segera menyiapkan penyaluran tahap kedua dan ketiga, sehingga penyaluran bisa cepat selesai semua," tambahnya.

Lebih lanjut Juliari mengatakan, jika penyaluran BST tahap satu, dua dan tiga selesai, akan kembali dilanjutkan bantuan pada Juli hingga Desember 2020.

Namun untuk nominalnya berbeda, dimana untuk tahap kesatu, kedua dan ketiga sebesar Rp600 ribu per KPM, untuk Juli hingga Desember hanya Rp300 ribu per KPM.

"Juli sampai Desember akan kita teruskan lagi bantuan BST ini, namun ada perbedaan dari Rp600 ribu menjadi Rp300 ribu per KPM," katanya.

Menurut dia, dilanjutkannya program bantuan sosial (bansos) BST tersebut, merupakan salah satu dari banyaknya program terkait pemulihan pendemi COVID-19.

Hal itu sebagai upaya pemulihan ekonomi, pemulihan kesehatan, dan lainnya. Sedangkan untuk jumlah KPM yang menerima tidak ada perubahan. Yaitu dengan total seluruh Indonesia sebanyak sembilan Juta kepala keluarga (KK).

"Silakan daerah yang mengusulkan, kita prinsipnya dari Kemensos menganggarkan dan menyalurkan dengan PT Pos Indonesia, silahkan daerah yang mengatur karena lebih paham dan siapa yang layak mendapatkan BST," jelasnya.

Sementara Asda ll Setda Kabupaten Serang, Adjat Gunawan, mengatakan, dari jumlah 110.015 penerima, untuk Kecamatan Bojonegara yaitu sebanyak 743 KPM.

Selain penyaluran, kegiatan ini juga dimanfaatkan sebagai upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan.

"Untuk saat ini masyarakat sudah memahami dan menerapkan penggunaan masker, menjaga jarak dan membiasakan mencuci tangan," ujar Adjat.

Baca juga: Mensos : 80 persen petani dan nelayan belum tercatat di DTKS
Baca juga: Kemensos beri pelatihan warga tak terdata di penampungan sementara
Baca juga: Mensos janji gelar "karpet merah" untuk nelayan masuk e-Warong

 

Pewarta: Lukman Hakim/Sambas
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2020