Ekspor kita juga meningkat
Jakarta (ANTARA) - Penjualan ikan hasil budidaya di Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, melonjak selama pandemi virus corona (COVID-19).

Hal itu diakui Presiden Direktur PT Lucky Samudra Pratama, Mr Misai Tsai dan General Manager PT Lucky Samudra Pratama, Dwi Wisnu saat menerima kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu, Selasa.

Misai Tsai menjelaskan, perusahaannya bergerak di bidang budidaya dan ekspor-impor ikan sejak tahun 2000.

Perusahaan ini beroperasi di Pulau Kelapa Dua Kabupaten Kepulauan Seribu yang memiliki sumber daya alam khas dan minim pencemaran sehingga cocok untuk kegiatan budidaya ikan.

Komoditas yang dibudidayakan meliputi bawal bintang, kakap putih, kerapu dan udang vanamei.

Baca juga: Dinas KPKP DKI Jakarta gelar pameran ikan hias

Misai Tsai mengatakan, pihaknya akan selalu terbuka kepada warga Kepulauan Seribu yang ingin berlatih membudidayakan ikan. Namun yang terpenting adalah mereka memiliki etos kerja yang tinggi dan mempunyai niat untuk terus membudidayakan ikan.

“Kami akan terbuka kepada setiap orang untuk melatih mereka membudidayakan ikan,” ujar Misai Tsai.

Menteri Edhy mengapresiasi PT Lucky Samudra Pratama yang terus mempertahankan eksistensi budidaya ikan di tengah pandemi COVID-19.

Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Misai Tsai tentu amat membantu penduduk pulau untuk mendapatkan pekerjaan. Selain itu, mereka pun turut menyumbang devisa negara di tengah krisis ekonomi akibat COVID-19.

Dalam setahun, perusahaan dapat menghasilkan produk ikan bawal bintang kurang lebih sebanyak 400 ton, barramundi kurang lebih 30 ton, rapu sebanyak dua ton dan udang vanamei sebanyak dua ton.

Baca juga: Menteri Edhy: Produksi perikanan terus ditingkat walau ada pandemi

Kegiatan panen yang dilakukan pada hari Selasa 19 Mei 2020 dilakukan sebanyak tiga ton untuk komoditas bawal bintang, satu ton untuk kakap putih dan satu ton untuk komoditas Udang Vanamei. Kegiatan panen dilakukan dengan intensitas eempat kali dalam satu minggu.

General Manager PT Lucky Samudra Pratama, Dwi Wisnu menjelaskan bahwa akibat pandemi ini, pihaknya malah mengalami lonjakan penjualan. Apalagi sudah jelas arahan dari Kementerian KKP agar warga memakan ikan supaya memiliki imunitas tubuh yang tinggi.

“Ekspor kita juga meningkat,” ujarnya.

Tak hanya untuk penjualan ke luar negeri, kata dia, penjualan untuk warga lokal pun menunjukkan tren yang positif. Pihaknya telah mempunyai daerah sasaran untuk memasarkan produk, yaitu Jakarta Selatan dan Jakarta Utara.

“Ada kenaikan sekitar 20-25 persen. Itu terhitung dari akhir Februari,” kata dia.

Pihaknya juga memasarkan ikan-ikan itu secara daring.
Baca juga: Nelayan sebut tumpahan minyak tak pengaruhi ikan di Kepulauan Seribu

Pewarta: Fauzi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020