dibandingkan dengan pertumbuhan metode bagal, budset memiliki keunggulan bibit lebih seragam serta memiliki daya tumbuh di lapang lebih baik
Jakarta (ANTARA) - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi memperkenalkan teknik baru perbenihan tebu kepada petani di Jambi.

Melalui kegiatan Diseminasi Inovasi dan Teknologi Perbenihan Tebu, pengkaji BPTP Jambi langsung berinteraksi dengan petani yang tergabung di Kelompok Tani Karya Maju, Desa Sungai Asam, Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci, untuk menghasilkan benih tebu berupa anakan dari budset.

Balitbangtan Kementerian Pertanian melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa menyebutkan budset merupakan perbanyakan bibit tebu yang menggunakan satu mata tunas yang dipindahkan ke kebun dalam bentuk tunas pada umur 6 bulan.

Peneliti BPTP Jambi, Kiki Suheiti telah memodifikasi alat potong dan memberi arahan kepada petani bagaimana memotong mata tunas dari tebu pilihan. Alat potong ini sangat membantu percepatan proses perbanyakan bibit.

Ditargetkan dalam 1 bulan ke depan, petani selesai menanam 150.000 sampai dengan 250.000 budset. Selanjutnya diperkirakan bibit tebu siap didistribusikan pada akhir November 2020.

"Jika dibandingkan dengan pertumbuhan metode bagal, budset memiliki keunggulan bibit lebih seragam serta memiliki daya tumbuh di lapang lebih baik karena media tanam ikut di dalamnya," katanya.

Peneliti BPTP Jambi, Ratna Rubiana menambahkan, upaya teknologi budset ini akan terus digalakkan di tingkat penangkar dan petani pengembang untuk memenuhi permintaan bibit dalam mendukung program tanam tebu baru.

Sementara itu Ketua Kelompok Tani Karya Maju Ponidi menyatakan rasa senang telah mengenal teknologi perbanyakan benih dengan cara budset.

Dia mengatakan saat menerima bibit tebu dari provinsi lain banyak yang rusak karena saling tumpang tindih saat pengiriman. Dia berharap kelompoknya terampil mengembangkan perbanyakan bibit tebu dengan budset sehingga ke depannya dapat membantu kebutuhan bibit tebu desa bahkan provinsi lain.

Baca juga: Kementan luncurkan inovasi produk tangkal Corona berbahan eucalyptus
Baca juga: Varietas Mantap inovasi Balitbangtan, mampu hasilkan padi 9,1 ton/ha
Baca juga: Hasil inovasi Balitbangtan siap diproduksi perusahaan Jepang

Pewarta: Subagyo
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020