Medan (ANTARA) - Sedikitnya 2.200 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia akan masuk lagi ke Indonesia melalui Sumatera Utara (Sumut) pasca pandemi COVID-19.

"Untuk itu, pemerintah kabupaten/kota di pantai timur seperti Batubara, Asahan dan Tanjungbalai diminta melakukan persiapan penanganannya, terutama untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di Sumut," ujar Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut, R Sabrina di Medan, Selasa.

Sabrina menyatakan pemkab/pemkot harus menyiapkan sejak awal langkah -langkah penerimaan TKI itu.

Baca juga: Tes cepat 513 TKI Malaysia di Sumut semua negatif COVID-19

Baca juga: Gelombang keempat TKI dari Malaysia tiba di Sumut


Mulai dari menyiapkan protokol kesehatan hingga persiapan tempat karantina sementara

Sabrina mengingatkan setiap TKI yang masuk harus melalui prosedur protokol kesehatan penanganan COVID-19, termasuk pemeriksaan dengan menggunakan tes cepat (rapid test).

'Bila ada yang positif langsung dibawa ke rumah sakit rujukan dan TKI yang negatif dibawa ke lokasi karantina," katanya.

Sabrina juga mengingatkan agar transportasi dari pelabuhan menuju karantina juga sebelum dan sesudah mengangkut TKI harus disterilkan.

"Hal yang harus dilakukan lagi adalah
pendataan ulang terhadap para TKI tersebut sebelum dikembalikan ke daerah masing-masing," katanya.

Apalagi, kata Sabrina, para TKI yang masuk ke Sumut, tidak semua berasal dari Sumut. Mereka berasal dari Pulau Jawa, Bali dan Kalimantan.*

Baca juga: Gelombang ketiga TKI dari Malaysia tiba di Medan

Baca juga: Dikarantina sementara di Medan, gelombang kedua TKI dari Malaysia tiba

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020