Data ini menunjukkan bahwa investor asing sudah mulai melirik daerah di luar Jawa
Jakarta (ANTARA) - Provinsi Maluku Utara disebut jadi primadona baru investasi asing di timur Indonesia karena peningkatan realisasi investasi di wilayah itu yang tumbuh signifikan dari tahun ke tahun.

Plt. Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Farah Indriani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, memaparkan daerah luar Jawa yang menjadi daya tarik bagi Penanaman Modal Asing (PMA) pada periode Triwulan I tahun 2020.

"Data ini menunjukkan bahwa investor asing sudah mulai melirik daerah di luar Jawa, di mana banyak potensi investasi yang masih bisa dikembangkan dan tentunya didukung oleh infrastruktur yang memadai. Maluku Utara ini bisa menjadi primadona baru di wilayah Indonesia Timur," tambah Farah.

Berdasarkan catatan BKPM, pada periode triwulan I 2020, Maluku Utara menempati peringkat ke tiga dengan nilai mencapai 0,77 miliar dolar AS.

Posisi Maluku Utara jadi catatan menarik karena peringkat pertama dan kedua Penanaman Modal Asing (PMA) di periode ini ditempati oleh dua provinsi besar di Pulau Jawa, yaitu DKI Jakarta (0,92 miliar dolar AS) dan Jawa Barat (0,91 miliar dolar AS).

Sedangkan peringkat ke empat dan ke lima adalah Kepulauan Riau (0,40 miliar dolar AS) dan Sulawesi Tenggara (0,38 miliar dolar AS).

Pada tahun 2017, realisasi investasi PMA di Provinsi Maluku Utara mencapai 0,2 miliar dolar AS dan berada pada peringkat 22 dibandingkan provinsi lainnya.

Namun, setahun kemudian, yakni pada tahun 2018 realisasi investasi provinsi itu meningkat menjadi 0,36 miliar dolar AS dan naik ke peringkat 18.

Pada tahun 2019, terjadi lonjakan tajam realisasi investasi di Provinsi Maluku Utara dengan nilai 1,0 miliar dolar AS yang menjadikannya berada di peringkat delapan lokasi PMA terbesar.

Berdasarkan data dari Pusat Koordinasi dan Pengawalan Investasi (Pusat KOPI), realisasi investasi PMA di Provinsi Maluku Utara pada tahun 2019 lalu didominasi oleh sektor Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin, dan Peralatannya; Pertambangan; Listrik, Gas, dan Air; Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran; dan Konstruksi.

Sepanjang triwulan I 2020, investasi mulai terdistribusi ke luar Jawa, terlihat dari 19 persen kenaikan porsi realisasi investasi di luar Jawa.

Pada periode yang sama tahun 2019, realisasi investasi luar Jawa sebesar 44 persen dengan nilai Rp85,8 triliun dan Jawa 56 persen dengan nilai Rp109,3 triliun.

Realisasi investasi luar Jawa meningkat porsinya menjadi 48,6 persen sebesar Rp102,4 triliun dan Jawa 51,4 persen dengan nilai Rp108,3 triliun.

"Melihat adanya peningkatan realisasi investasi di luar Jawa dari tahun ke tahun, kami optimistis investasi dapat terdistribusi merata. Tidak hanya di pulau Jawa saja," kata Farah.

Baca juga: Gubernur minta pemda dukung investasi di Halmahera Selatan
Baca juga: Investor tambang China siapkan Rp9 triliun investasi ke Malut

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020