satu pasien positif di Sorong sudah menunjukkan perkembangan yang bagus
Manokwari (ANTARA) - Gugus Tugas untuk penanganan COVID-19 Provinsi Papua Barat mengumumkan adanya penambahan satu kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Teluk Bintuni.

"Hari ini ada satu tambahan lagi di Teluk Bintuni. Dengan demikian total kasus terkonfirmasi di Teluk Bintuni ada enam positif dan Provinsi Papua Barat menjadi 16 kasus positif COVID-19," ucap Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Papua Barat, Arnoldus Tiniap di Manokwari, Sabtu.

Ia mengutarakan, hingga saat ini belum ada pasien akibat COVID-19 yang sembuh di Papua Barat. Pasien meninggal sebanyak lima orang, masing-masing satu dari pasien positif dan empat lainnya dari pasien dalam pengawasan (PDP).

"Satu pasien positif di Sorong sudah menunjukkan perkembangan yang bagus. Hasil follow up pertama dari pemeriksaan swab menunjukkan hasil negatif, kita tunggu sekali lagi kalau hasilnya juga negatif maka dia dinyatakan sembuh," ujarnya lagi.

Baca juga: Jumlah kasus positif COVID-19 di Manokwari bertambah dua
Baca juga: Corona hentikan tradisi menyambut Ramadhan di Lembah Baliem


Ia pun optimistis, dua dari lima kasus positif di Manokwari memiliki potensi kesembuhan cukup tinggi. Dua pasien itu tidak menunjukkan adanya gejala dan kondisi kesehatannya cukup bagus.

"Mereka dari kategori OTG (orang tanpa gejala) dan saat ini kita karantina di rumah sakit rujukan provinsi dengan pengawasan ketat petugas kesehatan. Prognosisnya cukup bagus, ini bisa mempercepat kesembuhannya," ujarnya lagi.

Menanggapi aksi penolakan pasien oleh warga di rumah sakit umum daerah (RSUD) Manokwari serta karantina OTG positif di rumah sakit rujukan provinsi belum lama ini, Arnoldus menegaskan bahwa virus corona tidak menular melalui angin sehingga masyarakat diimbau tidak khawatir.

"Jadi kita tidak perlu khawatir jika ada tetangga kita yang terjangkit COVID-19 apalagi sampai menolak pasien. Virus ini tidak menular melalui angin," katanya.

Baca juga: Ada lima tambahan, kasus positif COVID-19 Papua Barat menjadi 13 orang
Baca juga: Alat "rapid test" tertahan, pemeriksaan massal di Mimika tertunda


Ia menjelaskan bahwa, virus hanya bisa menular melalui percikan cairan yang keluar saat batuk, bersin atau berbicara. Virus juga bisa menular melalui kontak langsung seperti berjabat tangan, berpelukan, juga kontak tubuh lainnya.

Sedangkan kontak tidak langsung menurut dia, bisa terjadi melalui benda yang digunakan secara bersama-sama.

"Untuk itu, sepanjang kita tertib melaksanakan protokol kesehatan kita bisa terhindar dari penularan virus. Jaga jarak saat berinteraksi, rutin mencuci tangan dengan sabun dan luangkan waktu lebih banyak di rumah," pungkasnya.

Baca juga: 124 warga Papua positif COVID-19
Baca juga: Polisi Papua Barat diimbau laksanakan tertib protokol kesehatan
Baca juga: Tiga warga Sorong positif COVID-19 via transmisi lokal, sebut satgas

Pewarta: Toyiban
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020