Magelang (ANTARA) - Awal puasa Ramadhan 1441 Hirjiah dalam suasana keprihatinan akibat virus corona jenis baru (COVID-19) memperkuat semangat umat melakukan gerakan berbagi dengan sesama, terutama mereka yang terdampak pandemi itu, kata Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang Jumari.

"Banyak masyarakat yang kehidupan ekonominya terdampak akibat dari kebijakan pembatasan aktivitas sosial akhir-akhir ini, maka Bulan Ramadhan merupakan momentum untuk melakukan gerakan kemanusiaan secara bersama-sama, salah satunya dengan berbagi," katanya dalam keterangan tertulis di Magelang, Kamis.

Ia menyebut kegiatan berbagi perlu menjadi gerakan kemanusiaan secara kolektif seluruh elemen bangsa.

Dalam situasi apapun, kata dia, Ramadhan perlu disambut dengan kebahagiaan karena keberkahan dan hikmah kebaikan di dalamnya.

"Selamat menjalankan ibadah puasa, saatnya berbagi dalam kebahagiaan menyambut Ramadhan," kata dia.

Ia menjelaskan pandemi COVID-19 bukan hanya menyangkut gangguan terhadap bidang kesehatan, akan tetapi juga berdampak terhadap kehidupan ekonomi dan sosial

Sudah sepantasnya, kata dia, setiap manusia beragama tergerak hatinya untuk berbagi guna meringankan beban hidup di antara sesamanya.

Agama, kata dia, mengajarkan pentingnya manusia menumbuhkan jiwa kemanusiaan, solidaritas, dan tolong-menolong.

Ia menjelaskan Bulan Ramadhan bukan hanya dimaknai sebagai ritual yang bersifat pribadi, akan tetapi perlu juga diperluas maknanya menjadi ibadah yang mampu memberi pengaruh positif bagi kehidupan sosial.

Tidak makan dan minum serta melakukan perbuatan lainnya yang dapat membatalkan puasa, katanya, puasa sebenarnya pembelajaran dalam pembentukan karakter hidup.

Ia menyebut setiap manusia dilatih menahan hawa nafsu, di mana perilaku yang sifatnya pemborosan dan bermewah-mewah merupakan godaan hawa nafsu yang perlu dihindari.

"Harta yang berlebih seharusnya digunakan untuk memberikan sedekah dengan cara berbagi," katanya.

Ia juga menjelaskan tentang pelaksanaan ibadah selama Ramadhan berdasarkan edaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 03/EDR/I.0/E/ 2020 tentang Tuntunan Ibadah Dalam Kondisi Darurat COVID-19, antara alin shalat tarawih di rumah masing-masing, peniadaan ceramah dan buka puasa bersama di masjid dan tempat lainnya yang berpotensi kerumuman.

"Sebagaimana hakikat puasa adalah menahan diri, maka saya mengajak semua pihak untuk bersikap rendah hati untuk mengikuti protokol kesehatan resmi, menahan diri untuk tidak merasa lebih kuat dan lebih pintar, supaya semua selamat," katanya.

Muhammadiyah Kabupaten Magelang membuat kegiatan alternatif, seperti pengajian menjelang buka puasa yang dapat disimak dari rumah masing-masing secara daring melalui kanal Youtube "KajianMU MGL" mulai pukul 17.00 WIB.

Pewarta: M. Hari Atmoko
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020