Potensi ada, permintaan tinggi. Orang tetap makan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan pandemi COVID-19 sebenarnya bisa menjadi peluang bagi kalangan pengusaha perikanan yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I).

"Saya melihat ini peluang, hanya saja kita belum terbiasa melihat situasi ini (COVID-19)," kata Menteri Edhy dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.

Menteri Edhy memastikan bahwa pemerintah memposisikan diri sebagai mitra pemangku kepentingan di sektor kelautan dan perikanan nasional.

Melalui kolaborasi tersebut, lanjutnya, sektor ini diharapkan bisa menjadi kekuatan di masa pandemi.

"Saya optimis sektor kita menjadi yang memenangkan itu. Potensi ada, permintaan tinggi. Orang tetap makan," ucapnya.

Kendati optimis, dia mengaku terbuka untuk menerima masukan dari berbagai pihak guna memaksimalkan potensi di sektor kelautan dan perikanan.

Menteri Edhy juga telah rapat virtual bersama pelaku usaha yang tergabung dalam AP5I, 21 April 2020.

Dalam kesempatan rapat tersebut, Ketua Dewan Pengawas AP5I Harry Lukmito menyatakan pasar ekspor menunjukkan kinerja yang masih baik hingga saat ini, terutama dari negara-negara langganan impor produk perikanan Indonesia.

Terlebih, lanjutnya, sejak India mengeluarkan kebijakan lockdown, sejumlah negara mengarahkan permintaan ke Indonesia.

"Pabrik-pabrik (di India) tidak beroperasi, permintaan melonjak ke Indonesia. Komoditi perikanan tetap menjadi andalan devisa di masa seperti ini," jelas Harry.

Guna memaksimalkan potensi tersebut, Hari menyarankan pemerintah untuk lebih mengoptimalkan perikanan budidaya, terutama udang.

Menurut dia, hal ini bisa memiliki dampak yang luar biasa karena bisa menyerap tenaga kerja serta memudahkan asosiasi untuk memperoleh bahan baku.

"Apa yang dialami industri perikanan selalu ketersediaan bahan baku yang tidak menentu. Kami mengusulkan lewat budidaya, kita semua tahu, budidaya di tambak-tambak udang sebetulnya cukup luas tapi masih banyak tradisional dan semi tradisional, mungkin ini bisa di revitalisasi," jelasnya.

Sementara Ketua Umum AP5I, Budhi Wibowo memaparkan adanya perubahan pasar karena dampak dari pandemi mengakibatkan pendapatan Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang melayani konsumen hotel, restoran dan kafe (horeka) menurun drastis.

Sebaliknya, ujar dia, UPI yang memiliki konsumen pasar ritel, justru tumbuh. "Kami terus berjuang bagaimana melakukan switching dari horeka ke ritel," urai Budhi.

Baca juga: Menteri Edhy: Pandemi momentum pengusaha tingkatkan ekspor perikanan
Baca juga: Menteri Edhy minta jangan ada PHK di usaha perikanan
Baca juga: Menteri Edhy harapkan ada insentif fiskal bagi pengusaha perikanan

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020