Hasil lelang sukuk ini melebihi target indikatif Rp7 triliun
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp9,98 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp18,8 triliun.

Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan hasil lelang sukuk ini melebihi target indikatif Rp7 triliun.

Jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS08012021 mencapai Rp0,02 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,25 persen dan imbalan secara diskonto.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 8 Januari 2021 sebesar Rp0,02 triliun dengan imbal hasil terendah dan tertinggi yang masuk masing-masing 3,25 persen.

Jumlah dimenangkan untuk seri PBS002 sebesar Rp2,52 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,88294 persen dan tingkat imbalan 5,45 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Januari 2022 ini mencapai Rp4,16 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,75 persen dan tertinggi 6,5 persen.

Untuk seri PBS026, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,16679 persen dan tingkat imbalan 6,625 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024 ini mencapai Rp3,03 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 6,625 persen dan tertinggi 7,28125 persen.

Untuk seri PBS004, jumlah dimenangkan mencapai Rp4,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,5057 persen dan tingkat imbalan 6,1 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Februari 2037 ini mencapai Rp7,02 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 8,4375 persen dan tertinggi 9 persen.

Untuk seri PBS005, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,24 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,70287 persen dan tingkat imbalan 6,75 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 April 2043 ini mencapai Rp4,4 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 8,625 persen dan tertinggi 9,25 persen.

Pemerintah tidak memenangkan lelang dari SBSN seri SPNS08102020 dengan sedikitnya penawaran yang masuk Rp0,1 triliun.

Menurut rencana pemerintah akan mengadakan lelang SBSN tambahan pada Rabu (22/4) untuk mendukung pembiayaan dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Seri SBSN yang ditawarkan dalam lelang tambahan ini adalah PBS002, PBS026, PBS004 dan PBS005.

Baca juga: Pemerintah tetapkan penjualan sukuk ritel SR012 sebesar Rp12,1 triliun
Baca juga: Pemerintah terbitkan sukuk wakaf untuk pengembangan investasi sosial

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020