Kendari (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) Kendari, di Sulawesi Tenggara menyiapkan satu ruang khusus isolasi guna mangantisipasi jika ada anak binaan yang terpapar atau terduga mengidap virus Corona jenis baru (Covid-19).

Kepala LPKA Kendari, Akbar Amnur, saat diwawancara via telepon seluler, Minggu (19/4) mengatakan ruang isolasi khusus yang disediakan itu merupakan salah satu ruang sel disterilkan dan disepakati bersama tenaga medis untuk mengantisipasi jika ada anak binaan terduga mengidap Covid-19.

"Ini (ruang isolasi) adalah inisiatif jika ada suspect corona. Jadi paling tidak kita ada penanganan awal sebelum ada petunjuk lebih lanjut dari rumah sakit. Artinya jika memang ada terduga kami amankan (isolasi) di situ dulu," kata dia.

Baca juga: Hingga Jumat pagi, 22.158 narapidana dan anak telah dibebaskan

Ia menjelaskan untuk petugas medis yang ditempatkan di ruang isolasi tersebut sebanyak empat orang dan merupakan tenga medis dari internal LPKA Kendari

"Kami berharap dengan keberadaan ruang isolasi itu bisa meminimalisir penyebaran virus Corona atau bahkan memutus penyebarannya jika ada terduga awal," jelasnya.

Meskipun pengelola LPKA Kendari menyediakan ruang isolasi dalam mengantisipasi penyebaran virus Corona, namun dia berharap tidak ada satu orangpun anak binaan yang terpapar oleh virus itu, sehingga tidak mengisi ruang isolasi itu.

Baca juga: Kalapas Calang jelaskan Samsuardi izin keluar lapas jenguk anak

"Semoga tidak terpakai. Hanya memang jika betul-betul ada, bisa lebih intensif dirawatnya di situ sehingga kalau ada petunjuk lebih lanjut untuk kita bawa ke rumah sakit, pasti kita bawa," ujarnya.

Pada kesempatan itu, dia mengungkapkan upaya-upaya yang dilakukan LPKA Kendari dalam mnegantisipasi penyebaran wabah virus corona yakni melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada seluruh bangun termasuk seluruh kamar hunian.

"Kemudian pemberian vitamin suplemen menjadi hal rutin untuk kita bagikan kepada anak-anak binaan. Suplemen ini adalah swadaya dari kami. Serta pembatasan kunjungan, bahkan kita ganti dengan video call. Kami siapkan dua unit komputer yang dilengkapi kamera dan jaringan internet sehingga anak binaan bisa berinteraksi dan bertatap muka dengan keluarga masing-masing," katanya.

Baca juga: Lapas Madiun bebaskan 34 narapidana cegah COVID-19

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020