Gorontalo (ANTARA News) - Sejumlah warga di Gorontalo menyayangkan pertengkaran yang terjadi antara Gubenur dan wali kota Gorontalo, Fadel Muhammad dan Adhan Dhambea.

Djaelani (43), salah seorang warga di Kota Gorontalo mengatakan, pertengkaran itu bukan saja menunjukkan ketidakdewasaan kedua pemimpin di daerah tersebut, namun juga dikhawatirkan dapat mengganggu roda pemerintahan yang dapat berhimbas pada masyarakat.

"Lebih baik elite-elite kita itu duduk bersama membicarakan bagaimana baiknya pembangunan di Gorontalo, berikan contoh yang mendidik pada masyarakat," kata dia, kamis.

Hal serupa di kemukakan oleh Taufik, salah seorang warga di Kabupaten Gorontalo.

Menurut dia, pertengkaran antara kedua tokoh pucuk pimpinan Golkar di daerah itu, sebaiknya disudahi, mengingat masih banyaknya permasalahan dalam pembangunan daerah itu yang belum terselesaikan.

"Masih banyak hal yang perlu ditangani besama oleh keduanya, seperti banjir yang dapat mengancam waga pada musim penghujan ini," kata dia.

Dia juga meminta agar keduanya bisa memisahkan posisi dan jabatan mereka sebagai kepala daerah dan ketua partai politik pada masing-masing tingkatan.

Pertikaian antara keduanya, mulai nampak ketika, Adhan Dambea, walikota yang juga menjabat sebagai ketua DPD II Golkar Kota Gorontalo itu menggelar konferensi pers, untuk meminta DPP Golkar agar segera memecat jabatan dan keanggotaan Fadel sebagai ketua DPD I, karena dinilai telah mengkhianati hasil Rapimnas, dengan mendukung pasangan capres dan cawapres di luar Golkar.

Fadel, yang menjadi sasaran tuduhan itu juga tak kalah sengitnya membalas tudingan tersebut, seperti yang terlihat dan ramai dibicarakan dalam pemberitaan di media massa setempat.  (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009