Saatnya perluas sebaran lab pemeriksaan swab, agar para pasien dan tenaga medis di daerah tidak terlalu lama menunggu hasil lab tentang paparan COVID-19. Jika jumlah lab diperbanyak maka akan berpengaruh pada kecepatan hasil uji..,
Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia (Adeksi), Sigit K Yunianto mengharapkan Pemerintah Pusat dapat memperluas sebaran laboratorium (lab) yang dapat melakukan pemeriksaan swab pada seseorang yang terpapar COVID-19.

"Saatnya perluas sebaran lab pemeriksaan swab,  agar para pasien dan tenaga medis di daerah tidak terlalu lama menunggu hasil lab tentang paparan COVID-19. Jika jumlah lab diperbanyak maka akan berpengaruh pada kecepatan hasil uji," kata Sigit di Palangka Raya, Minggu.

Menurut Ketua DPRD Kota Palangka Raya itu, bagi sebagian pasien COVID-19 menunggu hasil lab yang terlalu lama akan menimbulkan kecemasan berlebih. Daya tahan tubuh pun melemah sehingga mengurangi kemampuan imun tubuh dalam mempertahankan kondisi tubuh tetap stabil.
Baca juga: Sembilan lab medik dan 25 lab penguji mampu deteksi virus corona

Untuk itu, pemerintah pusat dan daerah diminta kembali mengupayakan penambahan dan memperbanyak sebaran lab uji swab itu. Setidaknya terbagi dalam regional wilayah.

"Supaya tidak menunggu hasil lab swab dari Surabaya atau Jakarta. Kalau di daerah ada maka akan lebih cepat untuk mengetahui sehingga bisa kita lakukan langkah selanjutnya," kata politisi PDI Perjuangan itu.

Pria yang juga Ketua DPRD Kota Palangka Raya itu menambahkan, bahwa permasalahan proses hasil swab salah satunya pemerintah daerah tidak memiliki alat untuk lab swab. Padahal kondisi pemerintah daerah telah didukung dengan tenaga medis dan lokasi yang dapat diberdayakan.
Baca juga: Lab IPB untuk pengujian diagnostik COVID-19 segera dioperasikan
Baca juga: Lab RS Unhas periksa 29 spesimen dan 9 dinyatakan positif COVID-19


"Agar ini menjadi perhatian pemerintah terutama daerah. Mohon diusahakan alat tersebut. Apabila alat itu proseduralnya dari pusat, maka pemda segera memohon ke pemerintah pusat. Hal ini termasuk bagi Pemda Kalteng. Bahkan jika memungkinkan Kalteng jadi pusat uji swab di regional Kalimantan," katanya.

Hal itu, menurut Sigit tepat dilakukan karena adanya lab swab per regional wilayah akan mempersingkat antrean, biaya dan jarak perjalanan sehingga mempercepat hasil uji laboratorium.

"Jadi memang harus ada yang berkomunikasi dengan pemerintah pusat. Kalau memang harus pengadaan dan tak bisa dapat jatah dari pusat maka pemda bisa patungan. Melakukan pengadaan melalui pemerintah pusat. Ini dalam rangka memberikan kepastian secara cepat kepada masyarakat terutama para pasien COVID-19," katanya.
Baca juga: Riau masih tunggu persetujuan untuk gunakan lab uji Corona sendiri

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020