Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Aceh menyalurkan bantuan jaringan pengaman sosial atau social safety net bagi masyarakat yang tergolong dalam orang miskin baru (OMB) yang terdampak akibat mewabahnya COVID-19.

"Hari ini kita memulai program social safety net, atau namanya jaringan pengaman sosial. Mudah-mudahan tidak ada bias dalam penyaluran social safety net ini," kata Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah di sela-sela penyerahan simbolis di Banda Aceh, Kamis.

Baca juga: Pemprov Jateng sinkronkan data penerima bantuan terdampak COVID-19

Nova menyerahkan secara simbolis bantuan social safety net kepada Wakil Bupati Aceh Besar dan Pidie, serta Wakil Wali kota Banda Aceh, sebagai perwakilan dari 23 kabupaten/kota di provinsi paling barat Indonesia itu.

Menurut Nova, sektor yang paling berat merasakan dampak akibat COVID-19 adalah sektor ekonomi. Katanya di seluruh dunia menunjukkan lebih 1,2 miliar orang pekerja terkena PHK, dan Aceh juga akan mengalami imbas yang sama, apalagi pekerja informal dari UMKM.

Baca juga: Mayapada Grup bantu Rp1,3 miliar untuk tangani COVID-19 di Surabaya

"Maka dari sebab itu seiring dengan tindakan pembatasan di tengah masyarakat, kita harus menyantuni, dalam tanda kutip, masyarakat dan rakyat kita, karena mereka tidak bisa bekerja karena pembatasan untuk mencegah penularan wabah ini," katanya.

Sasaran penerima bantuan tersebut mengacu dengan program nasional yang diperuntukkan kepada pekerja dampak COVID-19 seperti buruh, pekerja harian lepas, pedagang kecil, buruh bangunan, dan pekerja informal lainnya.

Baca juga: Presiden beri perhatian masyarakat lapisan bawah, sopir hingga kenek

Kata Nova, bantuan social safety net itu berasal dari biaya tak terduga (BTT) senilai Rp118 miliar, yang bersumber dari APBA. Bantuan itu akan terus berlangsung hingga Juni mendatang, namun apabila wabah COVID-19 belum juga selesai maka bantuan itu akan diperpanjang hingga September.

"Kalau juga belum berhenti (COVID-19) nanti kita buat rencana lebih matang untuk seterusnya. Tapi kita berharap mudah-mudahan Juni ini bisa cepat selesai dan bantuan social safety net akan tetap terus kita lakukan," katanya.

Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri menyampaikan pemerintah melalui Dinas Sosial telah memperoleh data sementara sebanyak 61.584 kepala keluarga (KK), yang akan menerima bantuan social safety net.

Kata dia, mereka yang menerima bantuan social safety net merupakan warga di luar para penerima bantuan PKH dan BPNT dari Kementerian Sosial RI.

"Paket bantuan bahan pokok yang diberikan seperti dua liter minyak goreng, dua kilogram gula pasir, empat kaleng sarden, satu kota mie instan yang bernilai Rp200 ribu. Serta tambahan 10 kilogram beras," katanya.

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020