Bantuan ini membuat kami tenang dalam menjalankan tugas kami
Jakarta (ANTARA) - Relawan Turun Tangan memberikan apresiasi atas pekerjaan para petugas pemakaman di dua tempat pemakaman umum (TPU) di Jakarta yaitu TPU Tegal Alur Jakarta Barat dan TPU Pondok Rangon Jakarta Timur.

"Selama sebulan ke depan, kami akan terus turun ke dua TPU itu untuk memberikan dukungan kepada para petugas pemakaman dengan menyediakan makanan dari warung makan di sekitar TPU," kata Project Leader Kegiatan Relawan Turun Tangan Muhammad Husnil berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Husnil mengatakan apresiasi akan diberikan mulai Rabu (8/4) sampai sebulan ke depan itu juga berbentuk paket alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat, sarung tangan, dan masker.

Para petugas pemakaman juga nantinya akan diberikan sabun cuci tangan antiseptik, alat disinfektan dan lampu LED portabel untuk penerangan ketika menguburkan jenazah di malam hari.

Selain itu, Turun Tangan juga bekerja sama dengan Kedai Kepikiran Kopi untuk memberikan minuman berupa kopi susu dan ada pula donasi makanan dari Gordi.id

Baca juga: Pemprov DKI pastikan petugas pemakaman dibekali APD

Dalam menjalankan gerakannya membantu petugas pemakaman, Relawan Turun Tangan menggunakan pendekatan kolaborasi dengan melibatkan dua sektor informal yang terkena dampak COVID-19 yaitu para penjahit dan pemilik warung makan di sekitar TPU.

“Dalam pemberian bantuan, kami ingin memberdayakan penjahit rumahan untuk pembuatan masker. Karena masker medis sulit ditemukan dan lebih ditujukan untuk tenaga medis," katanya.

Selanjutnya mereka juga ingin memberikan makanan setiap hari untuk petugas pemakaman dari warung-warung kecil di sekitar makam. Hal ini adalah sebagai dukungan kami terhadap UMKM (usaha mikro kecil dan menengah),” kata Husnil.

Gerakan apresiasi oleh Relawan Turun Tangan itu bisa terlaksana berkat dukungan situs Kitabisa.com yang digalang oleh influencer Rachel Venya dan para donatur Turun Tangan.

Baca juga: DKI makamkan 639 jenazah sesuai prosedur COVID-19

Jumlah petugas pemakaman yang mendapatkan apresiasi dalam kegiatan itu adalah 200 orang.

Saat ditemui di kedua TPU tersebut, petugas makam bercerita bahwa pekerjaan mereka menjadi berlipat-lipat akibat dampak dari COVID-19 yang berlangsung saat ini.

Selain itu, mereka juga harus siap sedia bekerja siang dan malam karena jenazah COVID-19 harus dimakamkan sesegera mungkin.

Menurut anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jenazah COVID-19 ini kurang lebih harus sudah dimakamkan empat jam setelah dinyatakan wafat.

"Rabu ini bahkan kami sudah menguburkan 30 jenazah yang meninggal karena COVID-19,” kata salah seorang petugas TPU Pondok Rangon, Jayadi.

Baca juga: Petugas makam TPU Tanah Kusir diwajibkan tes kesehatan ulang

Tenaga kesehatan adalah garda terdepan dalam penanganan kasus COVID-19. Namun, profesi petugas pemakaman juga tak kalah pentingnya.

Mereka berisiko tinggi terpapar virus karena harus menguburkan jenazah yang meninggal karena COVID-19.

Salah satu petugas TPU Tegal Alur Wawin mengatakan dirinya merasa sangat terbantu atas tambahan APD, vitamin, dan lain-lain yang disalurkan oleh Relawan Turun Tangan.

"Bantuan ini membuat kami tenang dalam menjalankan tugas kami," kata Wawin.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020