Jakarta (ANTARA) - Warga negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat berupaya untuk saling mendukung dengan mengadakan berbagai aktivitas virtual selama masa isolasi dan wajib tinggal di rumah di tengah pandemi penyakit infeksi akibat virus corona baru (COVID-19).

Menghadapi isolasi lebih dari dua minggu di hampir seluruh Amerika Serikat, masyarakat Indonesia di AS yang tergabung dalam ormas Amerika Bersatu secara kreatif berupaya mengadakan berbagai aktivitas secara virtual melalui aplikasi Zoom, kata ormas tersebut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Beberapa kegiatan yang dilakukan para WNI di AS itu untuk mempertahankan silaturahmi sekaligus saling memberikan dukungan, antara lain senam, yoga, Selasa Berkebaya Online.

Kegiatan "Selasa Berkebaya Online" perdana yang diadakan pada Selasa, 31 Maret diikuti oleh 25 peserta dari 11 kota di Amerika Serikat, dari pantai barat sampai dengan pantai timur AS, yaitu dari Bethesda, Washington DC, Las Vegas, Leesburg, New York, Oklahoma, Orlando, Philadelphia, Sacramento, San Francisco, dan Seattle.
Kegiatan "Selasa Berkebaya Online" perdana yang diadakan pada Selasa, 31 Maret 2020 diikuti oleh 25 warga Indonesia di 11 kota di Amerika Serikat. (ANTARA/HO-Amerika Bersatu)


Kebaya terbaik dimenangkan oleh Dyan Wibowo, salah satu warga Indonesia yang bermukim di Leesburg, Virginia yang memakai kebaya "Wong Ndeso" dilengkapi dengan kain batik Tiga Negeri.

"Setiap orang menghadapi krisis dengan caranya masing-masing. Saya yakin kegiatan seperti ini dampaknya pasti positif," ujar Sinta Penyami, seorang WNI yang tinggal di Philadelphia.

Baca juga: Trump batal "lockdown" New York, korban tewas corona lampaui 2.000
Baca juga: New York laporkan lonjakan luar biasa kasus corona
Baca juga: Makin banyak wilayah di AS perintahkan isolasi karena COVID-19



Penggagas acara Selasa Berkebaya Online sekaligus pendiri Amerika Bersatu Tricia Sumarijanto dari Washington, D.C. mengatakan bahwa ide melakukan kegiatan virtual bersama itu muncul setelah ia harus mendekam di rumah selama lebih dari dua pekan.

"Di tengah situasi prihatin seperti ini dan bermacam-macam pemberitaan negatif, kami ingin menyebarkan optimisme dan semangat positif," ujar Tricia yang adalag seorang pengajar alat musik Angklung di beberapa sekolah di AS.

Sementara itu, Luthfi Madjid, salah satu warga Indonesia di New York yang juga merupakan pengajar dan praktisi Kundalini Yoga selama 20 tahun terakhir mengajak seluruh warga Indonesia dan AS untuk tetap optimistis.

"Selain olahraga, mari juga kita meditasi bersama untuk sama-sama menenangkan diri sembari meningkatkan optimisme bahwa semua ini akan segera berakhir," ucap Luthfi.

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2020