Seandainya kita tidak memberikan peralatan yang terbaik buat dokter-dokter kita, mereka pun akan berjatuhan
Jakarta (ANTARA) - Sosiolog dari Universitas Indonesia Imam B Prasodjo mengajak masyarakat Indonesia untuk menggalang bantuan untuk mendukung kebutuhan tenaga medis dalam melakukan penanganan terhadap pasien COVID-19.

"Bagaimana kita bisa bergotong royong untuk memperhatikan dan membantu para petugas medis yang ada di rumah sakit-rumah sakit," kata Imam dalam konferensi pers yang diadakan bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Jakarta, Senin.

Imam menuturkan tidak hanya tugas pemerintah untuk memberikan alat pelindung diri secukupnya kepada para dokter, perawat bahkan para petugas kebersihan, satpam dan sopir yang bekerja di rumah sakit-rumah sakit.

Namun, perlu juga intervensi dari masyarakat Indonesia untuk memberikan bantuan yang menunjang penanganan medis bagi pasien COVID-19.

Baca juga: Sosiolog UI ajak galang solidaritas cegah dampak COVID-19
Baca juga: Sosiolog: Kohesivitas sosial perlu ditingkatkan hadapi COVID-19


Bantuan tersebut dapat berupa penyaluran alat pelindung diri (APD), peralatan medis dan dukungan lain yang dapat memperlancar penanganan kesehatan di rumah sakit.

Dengan bantuan itu, para petugas kesehatan diharapkan bertambah kuat dan semangat sehingga tetap mampu menangani semua pasien COVID-19.

"Seandainya kita tidak melindungi memberikan peralatan yang terbaik buat dokter-dokter kita, dokter-dokter itu pun akan berjatuhan," tutur Imam.

Dia mengajak masyarakat untuk membantu pemerintah Indonesia memastikan para petugas medis di fasilitas layanan kesehatan tetap sehat dan bisa melindungi diri dari penularan COVID-19

"Dokter-dokter kita pastikan mereka itu cukup tidurnya, cukup istirahat, cukup asupan makanannya sehingga mudah-mudahan mereka bisa berjuang di garis terdepan," ujarnya.

Baca juga: Sosiolog sebut pencegahan penularan COVID-19 harus jadi prioritas
Baca juga: Sosiolog ingatkan penjarakan fisik perlu lebih disosialisasikan


 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2020