Aceh Besar (ANTARA) - Pemerintah Aceh menyatakan saat ini sedang menyiapkan laboratorium kesehatan untuk pemeriksaan spesimen para pasien yang diduga terpapar virus corona atau COVID-19.

“Jika laboratorium kesehatan ini telah beroperasi, maka Pemerintah Aceh bisa melakukan pemeriksaan spesimen secara mandiri,” kata Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah usai memimpin rapat dengan seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh melalui video conference di Ruang Rapat Sekda Aceh di Banda Aceh.

Ia menjelaskan fasilitas pendukung untuk penanganan COVID-19 terus disiapkan dan ditingkatkan yang ditargetkan selesai dalam beberapa hari ini.

Baca juga: Fraksi PKS DPRD Riau desak pemerintah atasi kekurangan APD

Ia mengatakan Kamar RICU di Rumah Sakit Zainoel Abidin juga sudah ditambah menjadi 26 kamar dan pihaknya juga menambah sebanyak 13 Rumah Sakit lainnya yang ada di Aceh ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan COVID-19.

Dalam Rapat Pimpinan dengan seluruh Kepala SKPA, Plt Gubernur juga menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas kepada seluruh Menteri dan seluruh Gubernur se-Indonesia, yang juga digelar melalui video conference, menegaskan agar para Kepala SKPA dan bupati/wali kota agar segera mempersiapkan upaya penanganan preventif serta segera memperhitungkan dampak ekonomi dan sosial budaya dari COVID-19.

“Pada rapat via video conference tadi, Pak Presiden juga menegaskan, bahwa lock down tidak akan diberlakukan di Indonesia, karena itu seluruh SKPA, seluruh bupati dan wali kota harus mempersiapkan langkah prefentif dan kuratif. Ini menjadi kewajiban bagi SKPA dan seluruh kabupaten/kota, dan harus dipersiapkan secara terukur, terutama dampak ekonomi dan sosial budaya dari COVID-19,” kata Nova .

Nova juga mengingatkan, bahwa selama penanganan COVID-19 rapat dengan metode video conference akan terus dilanjutkan dan seluruh SKPA terus memperbaiki infrastruktur, agar rapat berjalan lebih maksimal.

Baca juga: Mitsubishi layani Home Service dukung "social distancing"
Baca juga: PPNI advokasi dokter dan perawat COVID-19 yang ditolak pulang warga

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020