Jakarta (ANTARA) - Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menyatakan dukungannya untuk memerangi wabah COVID-19 salah satunya dengan menunda seluruh aktivitas keagamaan berbasis massa selama dua pekan ke depan.

“Kami meminta kepada seluruh pengurus untuk menunda segala macam bentuk aktivitas yang mengumpulkan banyak orang hingga dua minggu ini ke depan,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU Aswandi Jailani di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan Pimpinan Pusat IPNU telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh pengurus wilayah, cabang, PAC, PR, dan komisariat, kader dan anggota IPNU se-Indonesia agar ikut menjaga ketenangan dan memberikan informasi yang benar terkait wabah COVID-19.

Baca juga: Ikatan alumni NU bahas penanggulangan corona dalam rakernas

Baca juga: Seruan ibadah di rumah, Mahfud percayakan pada tokoh agama


Selain itu juga meminta kepada pengurus untuk membaca Qunut Nazilah agar bencana wabah ini cepat berakhir.

“Kami juga siap menerjunkan Satgas IPNU atau CBP IPNU untuk membantu pemerintah dalam menyosialisasikan pencegahan COVID-19. Jika diperlukan terjun untuk pemberian masker kepada yang membutuhkan kami juga siap sedia pasukannya,” katanya.

Saat ini pihaknya sangat mengharapkan arahan dan bimbingan dari sosok Dewan Pembina supaya ke depan bisa selaras dengan tujuan awal pendirian IPNU.

Untuk itu, IPNU sebagai salah satu Badan Otonom (Banom) di NU ini meminta kepada Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 2 KH Muhammad Ulil Abshor Al-Hafidz Lc atau yang akrab disapa Gus Abshor untuk duduk sebagai Dewan Pembina.

“Gu Abshor sangat mumpuni dari bidang keilmuan, maka kita minta untuk menjadi Dewan Pembina termasuk memberikan arahan dalam menyikapi situasi terkini,” katanya.*

Baca juga: Menag anjurkan hilangkan sementara salaman tangan atau "cipika-cipiki"

Baca juga: Wamenag ajak tokoh agama aktif edukasi soal virus corona

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020