Kupang (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dili mengapresiasi terhadap adanya kebijakan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang tetap membuka distribusi kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) dan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke negara Timor Leste.

"Kami mengapresiasi terhadap kebijakan Pemerintah NTT yang tetap mengizinkan distribusi sembako ke Timor Leste, karena kebutuhan sembako di Timor Leste sebagian besar masuk melalui NTT," kata Sekretaris pertama pada Kantor Penghubung Kedutaan Besar Republik Indonesia di Distrik Oecusse, Timor Leste, Marya Onny Silaban kepada ANTARA di Kupang, Selasa.

Baca juga: Timor Leste dukung penutupan perbatasan cegah virus corona

Ia mengatakan, sekalipun lalulintas orang dari Timor Leste ke NTT dilakukan pembatasan namun distribusi kebutuhan pokok tetap berlangsung seperti biasa.

Dikatakannya, ketergantungan masyarakat Timor Leste terhadap sembilan bahan pokok dan BBM, dan bahan bangunan maupun semen dari wilayah Indonesia sangat tinggi.

Sehingga kata Marya, apabila penutupan pintu lintas batas negara (PLBN) dilakukan secara total baik pelintas batas maupun kebutuhan sembilan bahan pokok ditutup total, maka akan berdampak pada penurunan ekspor Indonesia ke Timor Leste serta kebutuhan masyarakat Timor Leste untuk sembako terganggu maka akan membuka ruang bagi maraknya kasus penyelundupan ilegal.

"Apabila ditutup maka akan bermunculan spekulan untuk melakukan penyelundupan kebutuhan pokok ke Timor Leste," ujar Marya

Baca juga: Cegah Corona, perbatasan NTT-Timor Leste ditutup dua bulan

Berdasarkan dua pertimbangan itu kata dia, sehingga KBRI Dili mengusulkan kepada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat untuk dapat meninjau kembali terhadap rencana penutupan PLBN di kawasan perbatasan NTT-Timor Leste sehingga distribusi sembako dan BBM ke Timor Leste tetap berlangsung.

"Kami mengapresiasi terhadap keputusan Pemerintah NTT yang tetap mengizinkan pelintasan barang ke Timor Leste. Kami juga berharap agar pengetatan pemeriksaan dalam mencegah penularan Virus Corona dilakukan terhadap sopir dan kondektur truk pengangkut barang dalam pencegahan penyebaran COVID-19," katanya.

Baca juga: Kasus corona di Masjid Seri Petaling merupakan klaster baru

Baca juga: Indonesia miliki kemampuan uji laboratorium Covid-2019

Baca juga: Daftar jejaring laboratorium pemeriksaan COVID-19

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020