Jakarta (ANTARA) - Penyakit pneumonia atau yang sering disebut infeksi paru-paru sering sekali terdengar, namun seperti apa jenis dan gejalanya mungkin masih banyak yang belum tahu.

Pneumonia adalah infeksi paru-paru di mana kantung udara (dikenal sebagai alveoli) terisi dengan nanah atau cairan yang menyebabkan peradangan dan kesulitan saat bernafas.

Infeksi ini paling banyak disebabkan oleh bakteri, namun bisa juga oleh mikroorganisme lain seperti virus dan jamur. Streptococcus pneumoniae atau bakteri Gram-positif adalah penyebab paling umum dari pneumonia.

Pneumonia merupakan penyakit yang cukup berbahaya apalagi jika menyerang orangtua, bayi, pasien dengan penyakit kronis atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Baca juga: Psikiater sarankan "have fun" saat alami stres

Baca juga: Tidur dengan rambut basah berbahaya untuk kesehatan?


Berdasarkan data tahun 2019, lima negara yang banyak mengalami penyakit pneumonia adalah India, China, Bangladesh, Pakistan dan Indonesia seperti dilansir dari laman Boldsky.

Penyebab pneumonia

Penyakit pneumonia disebabkan oleh banyaknya jumlah bakteri, jamur dan virus yang ada di paru-paru. Ada empat jenis penyebab dari pneumonia yakni bakteri pneumonia, disebabkan oleh bakteri bernama Streptococcus pneumoniae.

Penyebab kedua adalah pneumonia atipikal yang disebabkan oleh bakteri atipikal seperti mycoplasma pneumoniae, legionella pneumophila dan chlamydia pneumoniae.

Faktor ketiga disebabkan pneumonia jamur yang menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau kondisi kesehatan kronis. Lalu penyebab terakhir adalah pneumonia virus yang berupa flu ataupun udara dingin.

Baca juga: Tips jaga kelembaban kulit saat cuaca ekstrem

Baca juga: Tips hidup seimbang versi orang-orang terkaya di dunia


Jenis pneumonia

Pneumonia dibagi menjadi empat jenis yaitu;
1. Pneumonia yang di dapat di rumah sakit (Hospital-acquired pneumonia atau HAP)
Pneumonia ini juga disebut sebagai pneumonia nosokomial dan berkembang pada seseorang dalam waktu 48-72 jam ketika dia dirawat di rumah sakit karena penyakit lain.

Penyakit ini bisa bertambah serius sebab orang tersebut sudah sakit dan bakteri yang masuk telah menyesuaikan diri dengan antibiotik. Orang yang menggunakan ventilator pernapasan berisiko tinggi terkena HAP.

2. Pneumonia yang didapat masyarakat (community-acquired pneumonia atau CAP)
Ini merupakan jenis umum yang didapat di luar dari fasilitas perawatan kesehatan. CAP merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas di antara gangguan menular lainnya.

3. Pneumonia yang didapat dari Layanan Kesehatan
(Healthcare-acquired pneumonia atau HCAP)
Jenis ini terjadi pada pasien yang tidak di rawat di rumah sakit namun menjalani perawatan jangka panjang dan melakukan kontak dengan orang menerima perawatan rawat jalan di klinik hemodialisis atau rumah sakit.

4. Pneumonia aspirasi
Ini terjadi ketika seseorang menelan air liur atau muntah dan masuk ke paru-paru. Partikel tersebut dapat menyebabkan infeksi di paru-paru.

Gejala

Gejala dari pneumonia bervariasi mulai dari yang ringan hingga berat tergantung dari jenis mikroorganisme, usia, kesehatan, dan kondisi medis pasien lainnya. Namun, gejala umum yang sering ditemukan adalah demam, sesak napas, kelelahan, berkeringat, diare, sakit kepala, perubahan warna kulit dan sakit dada.

Baca juga: Kemarin, Elton John kena pneumonia hingga bayar SPP pakai GoPay

Baca juga: Dampak kabut asap bisa fatal terhadap tubuh

Baca juga: Ronaldo dilaporkan dirawat karena pneumonia

Penerjemah: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020