Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Fachrul Razi mengimbau agar pelaksanaan ritual keagamaan yang dilakukan seluruh umat beragama dibarengi dengan peningkatan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona salah satunya dengan bersih-bersih rumah ibadah.

"Sebagai ikhtiar kita mencegah penyebaran COVID-19, saya ajak umat untuk bersama-sama melakukan aktivitas bersih-bersih rumah Ibadah," kata Menag usai mendampingi Presiden Joko Widodo memimpin gerakan bersih-bersih Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat.

Melalui keterangan tertulis yang diterima, upaya bersih-bersih dilakukan dengan menyemprotkan cairan disinfektan.

"Gulung dan sisihkan sementara semua karpet yang ada di rumah ibadah. Semprot ruang peribadahan dengan disinfektan," jelas Menag.

Menag juga berpesan agar umat Muslim menjaga dan memastikan kondisi tubuhnya dalam keadaan sehat. Aktivitas peribadahan sedapat mungkin tidak memakan waktu yang panjang.

"Jangan lupa membawa sajadah sendiri. Pesan khutbah diharapkan juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan," tuturnya.

Menag juga mengimbau agar masyarakat untuk sementara waktu tidak melakukan kontak fisik dalam bentuk jabat tangan, berpelukan dengan menempelkan pipi dan aktivitas kontak fisik lainnya. Hal ini dilakukan dalam rangka saling menjaga dan membatasi potensi penyebaran COVID-19.

Para pengurus rumah ibadah juga agar melakukan upaya-upaya preventif pencegahan penyebaran COVID-19. Selain melakukan penyemprotan disinfektan, juga menyiapkan sabun di tempat yang mudah dijangkau, misalnya tempat mengambil air wudlu, toilet, dan lainnya. Jika memungkinkan, pengurus rumah ibadah menyiapkan alat deteksi tubuh dan hand sanitizer bagi jemaah.

"Jemaah yang sedang mengalami demam, batuk, dan flu, disarankan tidak memasuki rumah ibadah demi kenyamanan dan kesehatan jemaah lainnya," ujarnya.

Khusus Masjid Istiqlal, Menag menambahkan bahwa kegiatan Shalat Tarawih dan buka puasa bersama pada Ramadhan 2020 akan tetap berjalan sebagaimana biasanya.

"Kecuali bila kemudian terjadi perkembangan yang memburuk. Untuk masjid, musalla dan rumah ibadah lainnya, agar dilakukan sesuai pertimbangan masing-masing,” ujarnya.

Menag juga mengimbau kepada para pimpinan lembaga pendidikan agama dan keagamaan untuk membatasi dan mempertimbangkan ulang pelaksanaan kegiatan yang melibatkan kerumunan massa dalam jumlah besar, seperti seminar, konferensi, pengajian akbar, dan sejenisnya.

"Semua unit di Kementerian Agama kami minta untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan siaga dini penyebaran virus corona dengan menerapkan prosedur kesehatan sesuai pedoman dari Kementerian Kesehatan," tuturnya.

Imbauan tersebut berlaku hingga krisis yang diakibatkan oleh penyebaran virus corona dianggap mereda atau selesai.

Pada kegiatan bersih-bersih Masjid Istiqlal tersebut, Menag mendampingi Presiden Joko Widodo, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Baca juga: Menag imbau masjid lakukan penggulungan karpet
Baca juga: Cegah COVID-19, Presiden Jokowi saksikan pembersihan masjid Istiqlal
Baca juga: Pemkot Jakarta Utara canangkan Gerakan Bersih-Bersih Rumah Ibadah
Baca juga: Prajurit TNI bersih-bersih rumah ibadah

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020