Jakarta (ANTARA) - Penyanyi berusia 18 tahun Billie Eillish melepas baju atasan yang ia kenakan, sebagai protes soal "body shaming", istilah untuk kegiatan mengkritik dan mengomentari secara negatif fisik atau tubuh seseorang.

Selama berkarier di dunia musik, Eilish dikenal selalu tampil dengan pakaian tertutup, biasanya kaus dan celana longgar.

Namun saat konser di AmericanAirlines Arena, Miami, Amerika Serikat pada Senin, pelantun lagu "Bad Guy" itu menampilkan sebuah video dirinya melepas atasannya dan hanya mengenakan pakaian dalam.

Baca juga: "Bad Guy" Billie Eilish dinobatkan jadi single top global 2019

Baca juga: "No Time To Die" jadi lagu tema "James Bond" terbesar sepanjang masa


Seorang penggemar mengunggah cuplikan video itu di Twitter dengan latar suara Eilish mengatakan: "Kalau aku pakai pakaian yang nyaman, aku dibilang bukan perempuan. Kalau aku pakai pakaian terbuka, aku disebut jalang. Meski kalian enggak pernah melihat langsung tubuhku, kalian tetap saja menghakimi. Kenapa sih?" Kata dia.

Peraih lima Grammy 2020 itu melanjutkan bahwa orang-orang suka membuat asumsi tentang orang berdasarkan ukurannya.

"Kita menentukan siapa mereka, kita menentukan apa yang mereka layak. Kalau aku pakai baju tertutup atau terbuka, siapa yang menentukan siapa aku? Apa itu artinya? Apakah nilai diriku hanya didasarkan pada persepsi kalian? Atau apakah pendapat kalian tentangku bukan tanggung jawabku?"

Di akhir klip, penyanyi "No Time to Die" itu tampak membuka baju lapis demi lapis dari tank top hitam pas-badan, memperlihatkan bra hitam dan kuku panjang, hitam legam.

Ketika dihubungi oleh The Post untuk memberikan komentar, perwakilan untuk Eilish mengatakan artis itu "tidak akan memiliki komentar lebih lanjut. Saya pikir video mengatakan semuanya," demikian New York Post.

Baca juga: Billie Eilish menangis di BRIT Awards

Baca juga: Billie Eilish ungkap tema lagu untuk film "James Bond" mendatang

Baca juga: Billie Eilish pernah tulis lagu tentang bunuh diri saat usia 11 tahun

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020