Masyarakat diminta tidak membeli barang secara berlebihan atau 'panic buying' untuk menjaga harga serta stok pangan stabil
Jakarta (ANTARA) - Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi melakukan sidak ke pasar tradisional Pasar Senen Blok III untuk melihat kondisi harga pangan yang diisukan melambung akhir- akhir ini karena efek dari virus corona yang dinyatakan positif menjangkit 6 WNI.

"Memang sempat viral di media sosial (Medsos) harga pada naik bahkan sempat melejit. Makanya kita cek langsung ke pasar untuk melihat langsung harganya," kata Irwandi usai ditemui dalam sidaknya, Senin.

Dalam sidaknya ia berpesan agar masyarakat tidak membeli barang secara berlebihan atau dikenal dengan istilah 'panic buying' untuk menjaga harga serta stok pangan stabil.

"Kita harap warga tidak panik. Disini (Pasar Senen) kita lihat tidak ada masyarakat yang membeli secara massal. Kita harap juga pedagang tidak menaikan harga secara tinggi," ujar Irwandi.

Baca juga: Polisi temukan masker ilegal saat sidak di Pasar Pramuka

Baca juga: Polda Metro Jaya sidak penjualan masker di Pasar Pramuka

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Indonesia jadi 19 orang


Irwandi dalam sidaknya menemukan harga pangan masih stabil di Pasar Senen blok III itu, meski beberapa bahan rempah terpantau mengalami kenaikan harga.

"Kenaikan ada ya. Seperti kunyit dan temulawak. Tapi tidak besarlah naiknya hanya Rp 10.000," ujar Irwandi.

Oleh karena itu, Irwandi berpesan agar masyarakat merasa tenang karena harga pangan masih stabil dan dapat dijangkau oleh masyarakat.

Sebelumnya, beberapa bahan rempah memang mengalami kenaikan yang cukup besar karena diincar oleh masyarakat sebagai obat ampuh menangkal corona.

Contohnya seperti jahe merah, pada Rabu (4/3) penjualannya mencapai Rp 100.000 perkilogramnya padahal sebelumnya Rp40.000 di Pasar Metro Atom Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Tidak hanya itu, kondisi serupa juga terjadi di kawasan Jakarta Selatan pada Kamis (5/3) tepatnya di Pasar Mayestik yang mengalami kenaikan harga untuk dua jenis rempah berupa temulawak dan jahe merah.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020