Warga Malaysia telah mengungkapkan kekhawatiran, kesedihan, kemarahan, dan frustrasi atas perebutan kekuasaan oleh para politisi. Namun, polisi telah menahan saya karena menghadiri pertemuan yang diadakan pada hari Sabtu
Kuala Lumpur (ANTARA) - Polisi Malaysia menangkap seorang pria dan mulai memeriksa tiga orang lainnya gara-gara unggahan di media sosial yang menghina raja dan mengancam ketertiban umum, kata polisi pada Minggu.

Berita-berita yang beredar di media sosial banyak yang mengikuti keputusan raja pada Sabtu untuk menunjuk mantan menteri dalam negeri Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri Malaysia berikutnya.

Seminggu kekacauan politik yang dipicu oleh pengunduran diri mantan perdana menteri Mahathir Mohamad memuncak ketika Muhyiddin disumpah di istana pada Minggu pagi.

Seorang pria berusia 35 tahun ditangkap Minggu atas unggahan di Facebook yang menghina raja. Investigasi lebih lanjut sedang berlangsung, kata polisi dalam sebuah pernyataan.

Dua pria lain juga sedang diselidiki karena menghina raja di postingan Facebook, sementara seorang pengguna Twitter juga sedang diperiksa.

Pria terakhir "sengaja mengunggah pernyataan dengan elemen hasutan yang dapat menyebabkan ketidakharmonisan, kekacauan, perasaan permusuhan dan mengganggu perdamaian dan keselamatan publik," kata polisi.

Fadiah Nadwa Fikri, yang mencuit melalui akun @FadiahNadwa, memposting pesan yang menyerukan agar orang-orang yang "marah oleh pengkhianatan " untuk berkumpul pada Sabtu malam. Fadiah mengatakan dalam pesan singkat bahwa dia diperiksa pihak berwenang.

"Warga Malaysia telah mengungkapkan kekhawatiran, kesedihan, kemarahan, dan frustrasi atas perebutan  kekuasaan oleh para politisi. Namun, polisi telah menahan saya karena menghadiri pertemuan yang diadakan pada hari Sabtu," katanya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Muhyiddin Yassin, perdana menteri dari Gerakan Sheraton
Baca juga: Muhyiddin Yassin diangkat sebagai Perdana Menteri kedelapan Malaysia

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020