Kendari (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerja sama dengan pihak Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari, guna mendorong keterampilan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

Kepala BLK Kendari La Ode Haji Polondu mengatakan, kerja sama antara Kanwil Kemenkumham Sultra dan pihaknya bertujuan untuk melatih warga binaan Lapas selama satu tahun, agar memiliki keterampilan sesuai keahlian masing-masing.

"Instruktur atau yang akan melatih warga binaan disediakan langsung oleh BLK Kendari. Karena kita ingin yang dilatih bisa kompeten dengan menunjukkan kemampuan, maka BLK akan menyiapkan instruktur yang sudah bersertifikat secara nasional," katanya, saat diwawancara disela-sela deklarasi janji kinerja dan pencanangan zona integritas oleh Kemenkumham Sultra, di Kendari, Rabu (15/1/20).

Dalam proses pelatihan, jelas Polondu, BLK akan turun langsung ke Lapas untuk melatih warga binaan dimana semua fasilitas seperti ruangan dan alat pendukung lainnya, sudah disediakan oleh Kanwil, sedangkan BLK  hanya membantu dari sisi instruktur pelatih.

Ia mengungkapkan, bahwa para warga binaan setelah mengikuti pelatihan, maka akan mendapatkan sertifikat yang bisa digunakan oleh warga binaan setelah keluar dari Lapas.
Kepala BLK Kendari, La Ode Haji Polondu saat beranda tangan pada deklarasi janji kinerja tahun 2020 dan pencanangan zona integritas oleh Kemenkumham Sultra, di Kendari, Rabu (15/1/20). (ANTARA/Harianto)


Ditempat yang sama, Kepala Kanwil Kemenkumhan Sultra, Sofyan mengatakan bahwa pihaknya sangat berterimakasih pada BLK yang sudah berkoordinasi dalam hal pembinaan pada warga binaan yang masih dalam masa hukuman di Lapas atau Rutan.

"Banyak sekali warga binaan yang sudah dibantu oleh BLK. Seperti warga binaan Lapas Perempuan dilatih menjahit, salon, pembuatan barang kerajinan, masak kue dan lain-lain. Inilah yang kami harapkan. Sehingga warga binaan memiliki keterampilan," ujar Sofyan.

Menurut Sofyan apa yang didapatkan warga binaan dari pelatihan yang diberikan oleh BLK sangat bermanfaat dan bersifat positif., Apalagi, kata dia, semua bersumber dari BLK, baik dana fasilitas seperti mesin jahit alat salon dan lainnya telah disiapkan oleh BLK. Pihaknya hanya menyiapkan SDM dalam hal ini warga binaan Lapas.

"Alhamdulillah, berkat latihan yang diberikan oleh BLK, saat ini LPP sudah memproduksi makanan kecil. Satu set itu dihargai Rp30 ribu. Dan biasa dipesan pihak Bea Cukai, dan imigrasi. Sehingga ke depan kami berharap kerja sama dengan BLK tidak berhenti selama satu tahun saja, namun bisa diteruskan," tuturnya.

Baca juga: Kemenkumham-Pemprov Sultra bersinergi dorong masyarakat sadar hukum

Baca juga: Komisi III DPR minta masukan Kemenkumham Sultra

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020