Diharapkan dengan diresmikan patung tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi warga masyarakat untuk berkunjung ke stasiun dan menggunakan kereta api ...
Blitar (ANTARA) - Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro meresmikan patung Presiden pertama Indonesia Soekarno yang akrab disapa Bung Karno di area Stasiun Blitar.

"Diharapkan dengan diresmikan patung tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi warga masyarakat untuk berkunjung ke stasiun dan menggunakan kereta api sebagai moda transportasi andalan bagi warga masyarakat Blitar dan sekitarnya," kata Edi Sukmoro saat meninjau Stasiun Blitar, Kota Blitar, Jawa Timur, Rabu.

Patung Bung Karno tersebut akan menjadi ikon di stasiun tersebut dan menjadi pengingat jasa dari Bung Karno sebagai presiden pertama Republik Indonesia.

Patung tersebut terbuat dari Resin dan memiliki skala 1:1,6, yang dikerjakan di studio patung milik Ketut Winata di Bali.

Selain meresmikan patung Bung Karno, Dirut KAI juga meresmikan perubahan dua nama stasiun yaitu Stasiun Barat menjadi Stasiun Magetan dan Stasiun Paron menjadi Stasiun Ngawi.

Edi Sukmoro juga meresmikan ruang loket yang baru di tiga stasiun yaitu Stasiun Kediri, Kertosono, dan Jombang.

Ia mengaku sengaja melakukan lawatan guna memastikan kesiapan jalur kereta api menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2020.

Di Daop 7 Madiun, PT KAI juga telah menyiapkan 48 Petugas Penilik Jalan (PPJ) ekstra, 20 Penjaga Jalan Lintas (PJL) ekstra, dan 12 Petugas Penjaga Daerah Rawan (PDR) ekstra. Total 80 petugas tambahan disiagakan untuk mengamankan perjalanan KA di sepanjang lintas Daop 7 Madiun.

Disamping itu, 374 personel keamanan yang terdiri dari 104 personel Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska), 214 personel keamanan, dan bantuan eksternal dari TNI/Polri sebanyak 66 personel siap membantu pengamanan untuk para pelanggan kereta api di Daop 7 Madiun.

Baca juga: PT KAI prediksi ada kenaikan 4 persen libur Natal dan tahun baru

Baca juga: Dirut KAI cek kesiapan jalur rel lintas selatan Jawa hadapi Natal


 

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019