Para calon penumpang yang menggunakan kapal Pelni seperti KM Bukit Siguntang, KM Umsini, dan KM Siramau disarakan untuk naik di pelabuhan terdekat yaitu Larantuka Kabupaten Flores Timur dan Maumere Kabupaten Sikka
Kupang (ANTARA) - PT Pelni Sub Cabang Lewoleba di Kabupaten Lembata, NTT, mengalihkan layanan penumpang ke sejumlah wilayah di sekitar Lembata menyusul kecelakaan laut yang menyebabkan kapal tol laut KM Shimpo 16 tenggelam di sekitar Pelabuhan Lewoleba.

"Para calon penumpang yang menggunakan kapal Pelni seperti KM Bukit Siguntang, KM Umsini, dan KM Siramau disarakan untuk naik di pelabuhan terdekat yaitu Larantuka Kabupaten Flores Timur dan Maumere Kabupaten Sikka," demikian keterangan tertulis PT Pelni Sub Cabang Lewoleba yang diterima di Kupang, Rabu.

Hal itu disampaikan berkaitan dengan tenggelamnya KM Shimpo 16 di Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata dan dampaknya terhadap layanan jasa angkutan laut dari kapal-kapal Pelni yang menyinggahi pelabuhan itu.

Baca juga: Seribuan ton semen tenggelam bersama kapal tol laut di Lembata

Dijelaskan, kecelakaan kapal barang di Pelabuhan Lewoleba menyebabkan kondisi pelabuhan tersebut tidak dapat digunakan untuk embarkasi dan debarkasi kapal penumpang.

Hingga saat ini, bangkai kapal tersebut masih belum dievakuasi sehingga menghambat aktivtias kapal-kapal yang hendak bersandar di pelabuhan setempat.

Kapal tol laut perintis KM Shimpo 16 yang mengangkut sebanyak 1.700 ton semen tenggelam setelah ditabrak KM Maju 08 yang hendak bersandar di Pelabuhan Lewoleba pada Selasa (10/12) sore.

KM Maju 8 menabrak bagian lambung kapal di sebelah kanan bagian depan hingga jebol dan air masuk dengan cepat sehingga mengakibatkan KM SHIMPO 16 miring ke kanan dan tenggelam.

Baca juga: Kapolres Lembata sebut kasus tenggelamnya KM Shimpo dalam penyelidikan

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Peruhubungan Kabupaten Lembata, Paskalis Tapobali, secara terpisah, mengatakan KM Maju 08 diduga bermasalah pada pengereman sehingga kecepatan tidak bisa dikendalikan saat hendak bersandar.

"Dari informasi yang kami dapat tidak ada korban jiwa dan semua pihak sedang dimintai keterangan di Polres Lembata," katanya.

Paskalis menambahkan pada bagian kapal tersebut memang bertuliskan Tol Laut Perintis, namun informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa kapal tersebut dulu merupakan Tol Laut namun sudah difungsikan sebagai kapal kargo.

Baca juga: Kapal tol laut bermuatan semen tenggelam di Lembata NTT
 

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019